Jepang mencatat surplus perdagangan yang di luar dugaan untuk bulan Februari, yang menghentikan defisit besar selama lima bulan.
Kementerian keuangan Jepang mengumumkan surplus 394 juta dolar bulan lalu, dimotori kenaikan 26,9 persen ekspor mobil ke Amerika Serikat. Impor Jepang meningkat 9,2 persen, karena permintaan Jepang akan bahan bakar impor meningkat setelah krisis nuklir yang mengakibatkan penutupan hampir semua pembangkit nuklir negara itu tahun lalu.
Ekspor keseluruhan turun 2,7 persen bulan Februari dibanding periode yang sama dalam tahun 2011, jauh lebih rendah dibandingkan penurunan 6,4 persen yang diperkirakan oleh banyak analis.
Krisis itu juga melumpuhkan sektor perpaberikan negara itu, yang sudah mengalami kesulitan karena kuatnya mata uang Yen yang membuat ekspor lebih mahal di pasar sedunia.
Jepang mencatat defisit perdagangan tahunan 32 milyar dolar dalam tahun 2011, defisit yang pertama kali dalam lebih 30 tahun, dan mencatat defisit perdagangan rekor 17 milyar dolar dalam bulan Januari.
