Penduduk di pulau selatan Jepang menerima peringatan tentang risiko tanah longsor pada Minggu (15/9) karena badai berkekuatan dashyat yang mendekati pesisir timur China. Badai yang dinamakan Bebenca tersebut berpotensi menyebabkan bencana tanah longsor di kawasan tersebut.
Badai Bebinca melewati Pulau Amami Jepang sepanjang malam hingga Minggu, dengan hembusan angin berkecepatan hingga 198 kilometer per jam, kata Badan Meteorologi Jepang (JMA).
"Di wilayah Amami, risiko tanah longsor meningkat karena curah hujan yang tinggi hingga saat ini," kata JMA.
Badai Bebinca diperkirakan akan mendarat di dekat Shanghai pada Senin (16/9) pagi, menurut situs web peramal cuaca.
Badai tersebut diperkirakan akan melemah menjadi badai tropis, dengan hujan lebat dan badai petir di beberapa wilayah selatan Jepang, tambahnya.
Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim meningkatkan risiko hujan lebat di Jepang dan tempat lain karena atmosfer yang lebih hangat menahan lebih banyak air.
Bulan lalu, topan dahsyat mengakibatkan hujan lebat di seluruh Jepang, yang mengakibatkan kerusakan transportasi dan menewaskan sedikitnya enam orang.
Hujan deras pada tahun 2021 memicu tanah longsor dahsyat di kota resor Atami di Jepang yang menewaskan 27 orang. [ah/ft]
Forum