Tautan-tautan Akses

Jepang Kembali Berburu Paus untuk Komersial Tahun 2019


Para peneliti memeriksa paus minke di pelabuhan Ayukawa di Ishinomaki, Prefektur Miyagi 26 April 2014. (Foto: dok).
Para peneliti memeriksa paus minke di pelabuhan Ayukawa di Ishinomaki, Prefektur Miyagi 26 April 2014. (Foto: dok).

Jepang akan kembali berburu paus untuk kepentingan komersial tahun depan, dan mengakhiri pertikaian puluhan tahun dengan negara-negara dan para pecinta lingkungan yang anti perburuan mamalia raksasa tersebut.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengumukan, Rabu (26/12), Jepang akan mundur dari Komisi Perlindungan Paus Internasional (IWC) mulai 30 Juni dan akan melanjurkan kembali perburuan paus pada bulan berikutnya. Suga mengatakan, perburuannya akan terbatas di perairan yang menjadi wilayahnya dan zona ekonomi ekslusifnya, dan akan mengakhiri perburuan paus tahunannya ke Antartika.

Keputusan Tokyo untuk mundur dari forum global yang mengawasi konservasi ikan paus itu muncul setelah IWC menolak permintaannya untuk menjalankan kembali perburuan paus pada bulan September lalu.

Organisasi Lingkungan Greenpeace mengeluarkan pernyataan yang menyebut penarikan Jepang dari keanggotaan IWC tidak sejalan pandangan dengan masyarakat internasional. Tokyo, menurut Greenpeace, mengabaikan pentingnya memberi perlindungan terhadap mahluk raksasa ini dan masa depan laut.

IWC memberlakukan larangan perburuan paus untuk kepentingan komersial sejak 1986 karena menyusutnya populasi paus. Jepang masih melanjutkan perburuan pausnya di Antartika dengan alasan riset ilmiah, yang memang diizinkan berdasarkan moratorium tersebut. Namun, sudah menjadi pengetahuan umum, daging-daging ikan paus itu dijual toko-toko kebutuhan pokok. Kelompok-kelompok lingkungan telah mengerahkan kapal-kapal mereka ke Antartika untuk menghentikan usaha para pemburu paus asal Jepang itu. [ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG