Jepang telah meminta militer Amerika untuk tidak menerbangkan helikopter-helikopter HH-60 yang berpangkalan di Jepang, sampai Amerika menentukan mengapa satu dari helikopter tersebut jatuh di sebuah pangkalan Amerika di pulau Okinawa, Jepang selatan, menyusul pernyataan Angkatan Udara Amerika yang mengumumkan bahwa bahwa mereka telah menghentikan pencarian awak yang hilang setelah menemukan sisa jenazah, hari Selasa (6/8).
Angkatan Udara Amerika mengatakan tiga dari empat awak helikopter itu berhasil melompat dari pesawat dan dalam keadaan stabil. Militer Amerika mengatakan sisa jenazah manusia yang ditemukan dekat tempat kejatuhan helikopter itu belum di-identifikasi. Menteri Pertahanan Jepang sebelumnya mengatakan hari Senin bahwa informasi yang tersedia pada waktu itu memberi indikasi semua awaknya selamat.
Jepang secara resmi menyampaikan keluhan kepada Amerika mengenai jatuhnya pesawat itu, yang terjadi di saat penduduk setempat yang telah lama memiliki perasaan anti-militer Amerika mengajukan protes keras atas penempatan tambahan 12 pesawat angkut MV-22 Osprey milik Korps Marinir Amerika di Okinawa.
Puluhan penentang kehadiran Amerika berkumpul hari Selasa di luar pangkalan Futenma di Okinawa, dengan bernyanyi, mengacungkan tinju dan membawa spanduk terkait protes jatuhnya helikopter tersebut dan menuntut diakhirinya penempatan Osprey.
Sekertaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan Jepang juga telah meminta Washington agar menangguhkan rencana penempatan 12 lagi pesawat Osprey di Okinawa hingga masalah terbaru ini dapat diselesaikan.
Angkatan Udara Amerika mengatakan tiga dari empat awak helikopter itu berhasil melompat dari pesawat dan dalam keadaan stabil. Militer Amerika mengatakan sisa jenazah manusia yang ditemukan dekat tempat kejatuhan helikopter itu belum di-identifikasi. Menteri Pertahanan Jepang sebelumnya mengatakan hari Senin bahwa informasi yang tersedia pada waktu itu memberi indikasi semua awaknya selamat.
Jepang secara resmi menyampaikan keluhan kepada Amerika mengenai jatuhnya pesawat itu, yang terjadi di saat penduduk setempat yang telah lama memiliki perasaan anti-militer Amerika mengajukan protes keras atas penempatan tambahan 12 pesawat angkut MV-22 Osprey milik Korps Marinir Amerika di Okinawa.
Puluhan penentang kehadiran Amerika berkumpul hari Selasa di luar pangkalan Futenma di Okinawa, dengan bernyanyi, mengacungkan tinju dan membawa spanduk terkait protes jatuhnya helikopter tersebut dan menuntut diakhirinya penempatan Osprey.
Sekertaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan Jepang juga telah meminta Washington agar menangguhkan rencana penempatan 12 lagi pesawat Osprey di Okinawa hingga masalah terbaru ini dapat diselesaikan.