Tautan-tautan Akses

Jepang Protes Pernyataan Korsel Soal Perempuan Penghibur


Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga berbicara dalam konferensi pers di kediaman resmi perdana menteri, di Tokyo, 3 Agustus 2017.
Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga berbicara dalam konferensi pers di kediaman resmi perdana menteri, di Tokyo, 3 Agustus 2017.

Jepang mengatakan pada Kamis (1/3), pihaknya telah mengajukan keluhan kepada pemerintah Korea Selatan setelah Presiden Moon Jae-in mengatakan Tokyo tidak dalam posisi untuk menyatakan masalah "perempuan penghibur pada masa perang" atau comfort women sudah diselesaikan.

Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menyebut komentar Moon itu "sangat disesalkan," Reuters melaporkan. Suga, yang memberikan pengarahan reguler, juga mendesak kerja sama antara Korea Selatan dan Jepang untuk mengatasi Korea Utara.

Jepang setuju untuk meminta maaf kepada mantan budak perempuan dan memberikan dana $ 9,38 juta untuk membantu mereka sesuai dengan kesepakatan 2015 antara kedua negara. Korea Selatan kemudian mengatakan bahwa kesepakatan itu tidak memenuhi kebutuhan korban dan meminta langkah lebih lanjut.

Jepang dan Korea Selatan memiliki sejarah pahit terkait pendudukan Jepang di semenanjung itu antara 1910-1945 dan penggunaan "perempuan penghibur" atau comfort women, istilah halus yang digunakan Jepang untuk para perempuan, yang banyak warga Korea, yang dipaksa bekerja di rumah bordil pada masa perang.[as/al]

XS
SM
MD
LG