Pemerintah Jepang menyambut baik kesepakatan perdagangan yang dicapai Inggris dan Uni Eropa pada hari Kamis (24/12), yang dapat mencegah kekacauan ekonomi pada Tahun Baru dan memberi kepastian bagi bisnis setelah kekacauan terkait Brexit selama bertahun-tahun ini.
Begitu diratifikasi kedua pihak, kesepakatan itu akan memastikan Inggris dan blok beranggotakan 27 negara itu dapat terus melakukan perdagangan barang-barang tanpa tarif atau kuota setelah Inggris sepenuhnya keluar dari Uni Eropa pada 1 Januari mendatang.
“Pemerintah Jepang tetap berkomitmen untuk memperkuat hubungan lebih jauh dengan Uni Eropa dan Inggris berdasarkan kerangka kerja sama termasuk perjanjian kemitraan ekonomi,” kata Katsunobu Kato, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang pada konferensi pers hari Jumat (25/12).
Kelegaan terlihat jelas karena perundingan selama sembilan bulan yang tegang dan kerap alot itu akhirnya membuahkan hasil positif.
“Untuk memastikan kelancaran aktivitas ekonomi perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Inggris dan negara-negara anggota Uni Eropa, kami akan terus memberikan dukungan yang diperlukan termasuk berbagi informasi kepada pengusaha Jepang,” lanjut Kato.
Terobosan pada malam Natal itu semakin disambut baik di tengah-tengah pandemi virus corona yang menyebabkan sekitar 70 ribu orang di Inggris meninggal dan membuat negara-negara tetangganya menutup perbatasan mereka dengan Inggris, terkait virus varian baru yang tampaknya lebih mudah menular yang beredar di negara itu. [uh/ab]