Tautan-tautan Akses

Jepang Setujui Pembatasan Baru untuk Kawasan yang Parah Terdampak COVID


Para pejalan kaki berjalan melintasi persimpangan Shibuya di Tokyo, saat salju turun, Kamis, 6 Januari 2022. (AP Photo/Kiichiro Sato)
Para pejalan kaki berjalan melintasi persimpangan Shibuya di Tokyo, saat salju turun, Kamis, 6 Januari 2022. (AP Photo/Kiichiro Sato)

Jepang, Jumat (7/1), menyetujui pembatasan baru untuk mengekang peningkatan tajam kasus virus corona di tiga wilayah barat daya negara itu yang paling parah terdampak: Okinawa, Yamaguchi, dan Hiroshima.

''Mengingat lonjakan infeksi yang tiba-tiba, sistem medis menghadapi risiko menanggung beban berat dalam waktu dekat,'' kata Daishiro Yamagiwa, menteri yang bertanggung jawab atas tanggapan COVID-19, pada pertemuan panel pemerintah.

Langkah-langkah baru itu termasuk jam tutup lebih awal untuk restoran, larangan menyajikan alkohol dan pembatasan acara berskala besar. Rincian tentang langkah-langkah ini, yang akan mulai diberlakukan pada hari Minggu dan berlangsung hingga akhir bulan, diputuskan di tingkat lokal dan kemungkinan akan bervariasi.

Persimpangan Shibuya di Tokyo, saat hujan salju di tengah pandemi COVID-19, Kamis, 6 Januari 2022.
Persimpangan Shibuya di Tokyo, saat hujan salju di tengah pandemi COVID-19, Kamis, 6 Januari 2022.

Jepang telah memberlakukan pembatasan serupa selama dua tahun terakhir di berbagai daerah, termasuk Tokyo. Perintah terakhir terkait pembatasan aktivitas dicabut pada bulan September.

Kali ini, penyebaran varian omicron yang sangat menular tampaknya untuk kali pertama mengenai prefektur-perfektur yang menampung militer AS.

Kasus di Okinawa, perfektur yang menampung sebagian besar dari 55.000 tentara AS di Jepang, telah melonjak 30 kali dalam seminggu. Sebanyak 1.400 kasus baru dilaporkan Jumat, naik dari 981 pada hari sebelumnya, menurut sejumlah pejabat pemerintah Okinawa.

Kasus juga meningkat di Yamaguchi, yang menjadi lokasi pangkalan militer Iwakuni, dan di dekat Hiroshima, pada tingkat yang lebih cepat daripada kawasan-kawasan Jepang lainnya.

Kekhawatiran semakin meningkat tentang kemungkinan lonjakan kasus rawat inap. Suntikan booster, yang menurut para ahli mencegah kasus serius, telah diberikan kepada kurang dari satu persen populasi, dann dimulai dengan profesional medis.

Jarum suntik dengan vaksin COVID-19 Pfizer, di bangsal Sumida Tokyo, pusat vaksinasi kompleks Tokyo Skytree, bangunan tertinggi di Jepang, Kamis, 6 Januari 2022.
Jarum suntik dengan vaksin COVID-19 Pfizer, di bangsal Sumida Tokyo, pusat vaksinasi kompleks Tokyo Skytree, bangunan tertinggi di Jepang, Kamis, 6 Januari 2022.

Kebanyakan orang kemungkinan harus menunggu lebih dari enam bulan setelah dosis kedua, periode yang direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Data perjalanan liburan akhir tahun dan Tahun Baru menunjukkan bahwa orang-orang lebih sedikit bergerak daripada selama masa pra-pandemi. Namun, data ini juga mengungkapkkan bahwa banyak orang mulai bosan tinggal di rumah. Toko-toko, bar-bar dan jalan-jalan baru-baru ini penuh sesak.

Jepang telah melaporkan sekitar 18.300 kematian terkait COVID-19 sejauh ini. Langkah terbaru pemerintah ini bermaksud memberikan peringatan kepada masyarakat. [ab/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG