Pendukung satwa liar menang besar dalam upaya mereka melindungi jerapah Afrika dengan memasukkan hewan itu ke dalam daftar spesies yang terancam punah. Organisasi nirlaba dan beberapa negara Afrika berkumpul di Jenewa untuk melobi atas nama jerapah Afrika.
Di Jenewa, hewan darat tertinggi di dunia dan advokat yang berjuang untuk mempertahankan jumlahnya yang terus turun, menang besar dengan secara resmi memasukkan jerapah kedalam daftar hewan yang terancam punah sebagai spesies yang dilindungi.
Adam Peyman, Manajer Program Satwa Liar pada Humane Society International mengatakan, “Hari ini adalah kemenangan besar, karena jerapah dalam kesulitan. Jumlah mereka terus turun di alam bebas dalam puluhan tahun terakhir, dan penurunan itu belum banyak menarik perhatian internasional."
Populasi jerapah Afrika turun sampai 40 persen sejak akhir tahun 1980-an.
Penjualan kulit dan bagian-bagian jerapah di pasar gelap ikut menyumbang pada penurunan itu, ujar Adam Peyman dari Humane Society.
"Perdagangan internasional bagian-bagian jerapah - dari jerapah yang diburu secara ilegal - sebenarnya semakin menambah tekanan pada spesies itu," kata Adam Peyman.
Penyelidik dari Humane Society menyamar dan datang ke pameran dagang di Amerika dan Afrika. Ia memberi video dan audionya kepada VOA. “Ini kulit jerapah. Kami menjual banyak, karena menurut saya ini eksotis baru."
"Saya membuat sepatu. Saya membuat sabuk. Saya membuat tas. Ransel. Apa saja. Pesan apa saja, saya akan membuatnya untuk Anda.”
Di Jenewa, sementara itu, advokat jerapah baru-baru ini berkumpul di Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam yang Punah, atau CITES. Mereka berhasil membujuk organisasi itu agar memasukkan jerapah dalam apa yang disebut Lampiran Dua daftar fauna yang terancam punah.
Perburuan jerapah legal di beberapa negara Afrika. Selain trofi, dari satu jerapah bisa didapat seribu kilogram daging, sehingga jerapah semakin menjadi sasaran pemburu.
“Spesies ini dalam kesulitan. Mereka membutuhkan semua bantuan yang bisa mereka dapat, dan Lampiran Dua daftar ini akhirnya datang," kata Adam Peyman.
Advokat mengatakan terdapat kurang dari 100 ribu jerapah di Afrika, dan hanya sekitar 70-ribu yang mampu berkembang biak. Mereka mengatakan keputusan resmi memberi jerapah status dilindungi adalah kemenangan yang sangat dibutuhkan untuk populasi hewan yang jumlahnya semakin berkurang itu. [ka/ii]