Pemerintah Jerman mengatakan, Kamis (22/12), mereka telah menasionalisasi perusahaan energi Uniper setelah Uni Eropa memberi izin untuk menyelamatkan pemasok gas tersebut.
Pemerintah mengumumkan rencananya untuk menasionalisasi Uniper pada bulan September, memperluas intervensi negara di sektor energi untuk mencegah kekurangan akibat perang Rusia di Ukraina.
Kesepakatan itu dibangun di atas paket penyelamatan awal yang disepakati pada bulan Juli dan melibatkan peningkatan modal sebesar 8 miliar euro ($8,5 miliar) dari pemerintah Jerman.
Para pemegang saham Uniper saat ini menyetujui langkah-langkah tersebut pada hari Senin. Komisi eksekutif Uni Eropa memberikan persetujuan bersyarat pada hari Selasa. Pemerintah wajib mengurangi kepemilikan sahamnya sehingga mendekati 25 persen pada 2028, tenggat waktu yang hanya bisa diperpanjang dengan persetujuan Komisi.
Kementerian keuangan dan ekonomi Jerman mengatakan Kamis bahwa pemerintah kini telah mengambil sekitar 99 persen saham perusahaan itu. Manajemen Uniper yang ada tetap berfungsi sebagaimana sebelumnya.
Uniper sampai sekarang dikendalikan oleh Fortum yang berbasis di Finlandia. Pemerintah Finlandia memiliki saham terbesar di Fortum.
Sebelum perang di Ukraina, perusahaan itu membeli sekitar setengah dari gasnya dari Rusia, yang mulai menghentikan pengiriman ke Jerman pada bulan Juni dan belum memasok gas ke negara tersebut sejak akhir Agustus.
Uniper telah mengeluarkan biaya besar akibat pemotongan tersebut karena terpaksa membeli gas dengan harga pasar yang jauh lebih tinggi untuk memenuhi kewajiban kontrak pasokannya. Bulan lalu, perusahaan itu mengatakan telah memulai proses untuk menuntut ganti rugi dari Gazprom Rusia di pengadilan arbitrase internasional di Stockholm. [ab/uh]
Forum