Jerman hari Rabu (2/9) mengatakan, uji sampel pada spesimen yang diambil dari pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny menunjukkan adanya Novichok, agen saraf era Soviet.
Satu laboratorium khusus militer Jerman telah menunjukkan bukti adanya "zat kimia saraf dari kelompok Novichok," ujar juru bicara Kanselir Angela Merkel, Steffen Seibert, dalam pernyataan.
Navalny jatuh sakit dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow pada 20 Agustus. Setelah pendaratan darurat, ia dibawa ke rumah sakit di Omsk, kota di Siberia, kemudian diterbangkan untuk dirawat dan menjalani berbagai tes di rumah sakit di Berlin.
Navalny, usia 44 tahun, adalah salah seorang pengecam Presiden Rusia Vladimir Putin yang paling keras dan pegiat anti-korupsi. Kremlin telah membantah klaim sekutu Navalny di Rusia bahwa pihak berwenang meracunnya, menyebutnya sebagai "bunyi tong kosong".
Dokter-dokter Rusia yang merawat Navalny di Siberia membantah kesimpulan rumah sakit Jerman, dan mengatakan bahwa mereka telah menepis soal keracunan dan bahwa hasil tes tidak menunjukkan adanya zat beracun.
Novichok adalah agen saraf yang juga digunakan untuk meracuni mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan putrinya di Inggris pada 2018.
Seibert mengatakan pemerintah Jerman akan memberi tahu Uni Eropa dan NATO tentang hasil tes terhadap Navalny dan berkonsultasi untuk merilis "tanggapan bersama yang tepat.”[ka/jm]