Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Martin Schaefer mengatakan “kebebasan bergerak adalah satu prinsip yang penting” dan salah satu pencapaian terbesar Uni Eropa.
Ia berbicara tidak lama setelah Denmark mengatakan pihaknya akan menegakkan pengawasan sementara perbatasannya dengan Jerman. Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen mengatakan bahwa tindakan pengawasan oleh negara-negara Nordik lain dapat mengakibatkan lebih banyak pencari suaka datang ke negaranya.
Juga hari Senin, Swedia mengenakan pembatasan baru, dan mengatakan orang yang datang dari Denmark harus menunjukkan kartu penduduk yang dilengkapi foto si pemegang.
Tindakan Swedia itu adalah usaha menghentikan arus migran yang tidak mempunyai surat-surat yang hendak masuk ke negara itu yang terkenal memberi tunjangan sosial yang besar kepada penduduknya. Langkah baru itu berarti Swedia akan menutup kebijakan terbuka untuk migrannya setelah menerima 160.000 migran tahun lalu. Negara tetangganya Denmark hanya menerima 18.000.
Orang-orang yang bepergian diperingatkan agar mengantisipasi antrian panjang di sisi Denmark Jembatan Oresund, satu gerbang masuk yang besar bagi migran yang mencari kehidupan baru di Swedia.
Pemberlakukan kembali pengawasan perbatasan antara Swedia dan Denmark berarti orang-orang yang keluar-masuk antara kedua negara Nordik itu harus menunjukkan paspor mereka untuk pertama kalinya dalam lebih 50 tahun. [gp]