Dalam rangka menanggapi meningkatnya ketegangan di Teluk Persia, Amerika secara resmi meminta Jerman untuk mengamankan Selat Hormuz yang strategis di lepas pantai Iran, di tengah-tengah ketegangan yang memuncak di kawasan Teluk Persia.
Kedutaan Besar Amerika di Berlin hari Selasa (30/7), meminta “Jerman bergabung dengan Perancis dan Inggris untuk mengamankan Selat Hormuz dan melawan agresi Iran.”
Namun, Menteri LN Jerman memutuskan negaranya tidak ikut serta dalam misi yang dipimpin oleh AS, untuk melindungi lalu-lintas maritim di wilayah Teluk Persia.
AS belum lama ini meminta sekutunya untuk ikut ambil bagian dalam misi mengamankan lalu-lintas maritim melalui Selat Hormuz, koridor penting untuk pengiriman minyak, di tengah meningkatnya agresi Iran di daerah tersebut.
Jerman menyatakan skeptis dengan mengatakan, prioritas harus diberikan pada penurunan ketegangan dan upaya diplomatik. Tetapi kantor berita DPA melaporkan Rabu, Menteri Luar Negeri Heiko Maas sekarang telah mengesampingkan sama sekali keikut-sertaannya.
DPA mengutipnya ketika mengatakan kepada wartawan di Warsawa bahwa "pemerintah Jerman tidak akan berpartisipasi dalam misi maritim yang diusulkan dan direncanakan oleh AS."
Sebelumnya, Jerman sudah bersikap dingin dengan permintaan AS agar Berlin ikut ambil bagian dalam misi pengamanan Selat Hormuz itu di tengah-tengah ketegangan dengan Iran.
Menteri Pertahanan Jerman, Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan, Jerman dan mitranya sejak awal mempunyai pandangan berbeda dengan pihak Amerika, dan hal itu tentunya harus diperhitungkan dalam keputusan tersebut.
Dia mengatakan kepada wartawan di Brussels, Rabu, bahwa Jerman, Inggris, dan Prancis bertujuan untuk menegakkan perjanjian yang mengekang ambisi nuklir Iran meskipun terdapat banyak sanksi ekonomi dari AS.
Kramp-Karrenbauer mengatakan, "Kami berkomitmen kepada pencapaian sasaran ini," dan memantau bagaimana ketiga kekuatan Eropa itu memutuskan setelah berkonsultasi tentang "bagaimana mereka harus mengevaluasi permintaan dari Amerika" untuk meningkatkan keamanan maritim.
AS ingin beberapa sekutu NATO membantu melindungi perairan komersial utama itu, ketika ketegangan meningkat dengan Iran, yang baru-baru ini menyita sebuah kapal tanker berbendera Inggris.
Sementara itu, pejabat-pejabat dari Uni Emirat Arab dan Iran telah bertemu untuk membahas keamanan maritim untuk pertama kalinya dalam enam tahun, di tengah meningkatnya ketegangan di Teluk Persia.
Uni Emirat Arab adalah sekutu dekat Arab Saudi. Kedua negara Teluk Arab memandang Iran sebagai ancaman wilayah dan sedang berperang dengan pemberontak yang didukung oleh Iran di Yaman. (ps/jm)