Anggota tertua dari kelompok K-pop BTS, Kim Seok-Jin yang akrab disapa Jin, memulai wajib militernya selama 18 bulan di kamp pelatihan garis depan Korea Selatan, hari Selasa 13 Desember 2022. Para penggemar dan sejumlah media ikut berkumpul di dekat pangkalan militer itu untuk mengucapkan selamat tinggal kepada bintang favorit mereka.
Keenam anggota BTS lainnya nampak hadir untuk mengantarkan Jin. Mereka lalu mengunggah foto bersama melalui Twitter.
Enam anggota BTS yang lebih muda lainnya juga akan bergabung di militer di tahun-tahun mendatang satu demi satu, yang menandakan kalau kelompok boy band terbesar di dunia itu harus absen, kemungkinan selama beberapa tahun ke depan.
Pendaftaran mereka telah memicu perdebatan sengit di dalam negeri tentang apakah sudah waktunya untuk merevisi sistem wajib militer negara tersebut untuk memperluas pengecualian dalam memasukkan artis terkemuka seperti BTS, atau tidak memberikan perlakuan khusus seperti itu kepada siapa pun.
Terkait perdebatan anggota parlemen dan survei yang menunjukkan opini publik yang terpecah tajam terkait penawaran pengecualian kepada anggota BTS, agensi manajemen mereka, yaitu BIGHIT MUSIC, mengatakan pada bulan Oktober bahwa seluruh anggota BTS telah memutuskan untuk menunaikan tugas wajib militer mereka.
BIGHIT Music mengatakan bahwa perusahaan dan anggota BTS "menanti untuk berkumpul kembali sebagai grup sekitar tahun 2025” setelah memenuhi kewajiban militer mereka.
Jin, yang berusia 30 tahun tanggal 4 Desember lalu, memasuki kamp pelatihan di Yeoncheon, sebuah kota dekat perbatasan dengan Korea Utara. Ia akan melakukan pelatihan dasar militer selama lima minggu, bersama dengan prajurit wajib militer baru lainnya, kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Setelah pelatihan yang melibatkan praktik menembak senapan, melempar granat, dan berbaris, ia dan para prajurit wajib militer lainnya akan ditugaskan ke unit tentara di berbagai penjuru negeri.
Penggemar dari Indonesia Ikut Hadir
Sekitar 20-30 penggemar, beberapa diantaranya memegang foto Jin, dan puluhan jurnalis berkumpul di dekat kamp tersebut. Sebelumnya, melalui beberapa pernyataan lewat platform online Weverse tanggal 23 November lalu, Jin sempat memohon kepada para penggemar BTS yang kerap disapa ARMY untuk tidak mendatangi kamp pelatihan itu:
“Akan ada banyak orang selain saya, jadi akan sangat berbahaya, karena akan penuh sesak.”
Pihak BIGHIT MUSIC juga sempat mengeluarkan pernyataan yang meminta agar para penggemar tidak mendatangi kamp pelatihan itu. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah yang disebabkan oleh keramaian.
Jin pun tidak menemui para penggemar dan wartawan di hari itu. Rombongan kendaraan yang membawanya ke kamp pelatihan langsung masuk tanpa berhenti.
Alih-alih, BIGHIT MUSIC meminta para penggemar untuk “menyimpan kata-kata dukungan dan perpisahan yang menghangatkan dalam hati” masing-masing.
“Saya ingin menunggu Jin dan melihatnya pergi ke militer dan mendoakan yang terbaik untuknya,” kata Mandy Lee dari Hong Kong kepada Associated Press.
“Sebenarnya ini rumit. Saya ingin bersedih. Saya ingin bahagia untuknya,” kata Angelina dari Indonesia. "Rasanya campur aduk. (Jin) harus mengabdi (untuk) negaranya.”
Penggemar lain asal Indonesia, Veronique rela menyewa mobil dari Seoul yang jaraknya sekitar 1,5 jam dari kamp pelatihan wajib militer di Yeoncheon.
"Sebenarnya, saya di sini bersama saudara perempuan saya untuk liburan, tapi mendengar berita kalau Jin akan mulai wajib militer. Jadi kami berada di sini sekarang," kata Veronique kepada Associated Press.
Puluhan ARMY yang hadir hanyalah jumlah yang kecil, mengingat popularitas Jin yang besar.
Pihak berwenang mengerahkan 300 petugas polisi, tentara, pekerja darurat dan lainnya untuk menjaga ketertiban dan menjaga terjadinya kecelakaan. Langkah-langkah keamanan yang ketat diberlakukan, karena Korea Selatan masih belum pulih dari insiden Halloween pada bulan Oktober di Seoul yang menewaskan 158 orang.
Jin Berpamitan dengan ARMY
Beberapa jam sebelum memasuki kamp, Jin menulis di platform online Weverse bahwa saatnya untuk melakukan “curtain call,” atau muncul untuk terakhir kalinya dengan tujuan untuk pamit.
Seorang ARMY asal Indonesia di Los Angeles, California, Ima Matul Maisaroh mengatakan bahwa perasaannya campur aduk setelah Jin resmi mengikuti wajib militer.
"Sedih, khawatir, tapi juga bangga sama dia. Saya harap, dia baik-baik saja, sehat, dan tetap merasa hangat. Saya akan merindukannya dan akan menunggu sampai ia kembali," katanya kepada VOA.
Jin sempat mengunggah foto dirinya hari Minggu, dengan rambut plontos potongan militer. Sambil tertawa, ia menuliskan “(Penampilannya) lebih manis dari yang saya duga.”
Secara hukum, semua pria Korea Selatan yang berbadan sehat harus bertugas di militer selama 18-21 bulan di bawah sistem wajib militer yang dibuat untuk menghadapi ancaman dari Korea Utara.
Namun undang-undang tersebut memberikan pengecualian khusus bagi para atlit, pemusik klasik dan tradisional, serta penari balet dan penari lainnya jika mereka telah memenangkan hadiah utama dalam kompetisi tertentu dan meningkatkan martabat nasional.
Bintang K-pop dan penghibur lainnya tidak diberikan keuntungan seperti itu, walau mereka mendapatkan ketenaran di seluruh dunia dan memenangkan penghargaan internasional yang besar.
“Mereka yang (berkarir) di sektor budaya pop mengalami sedikit kerugian dan ketidakadilan, dibandingkan dengan mereka yang berada di sektor seni murni atau atlet. Ini kemungkinan akan terus menjadi masalah kontroversi, jadi saya bertanya-tanya apakah ini harus didiskusikan terus menerus.”
Perdebatan Wajib Militer
Pengecualian atau penghindaran tugas adalah masalah yang sangat sensitif di Korea Selatan, di mana wajib militer memaksa para pemuda untuk menangguhkan studi atau karier profesional mereka.
Menteri Pertahanan Lee Jong-sup dan Lee Ki Sik, kepala kantor pendaftaran Korea Selatan, sebelumnya mengatakan bahwa anggota BTS “diinginkan” untuk memenuhi tugas militer mereka, guna memastikan keadilan dalam dinas militer di negara tersebut.
Chun In-bum, seorang pensiunan letnan jenderal yang memimpin pasukan khusus Korea Selatan, mengatakan pemerintah harus bergerak untuk mencabut pengecualian apa pun karena penyusutan kelompok perekrutan militer adalah masalah yang "sangat serius" di tengah tingkat kesuburan negara yang menurun.
Dia menyebut perdebatan tentang wajib militer BTS "tidak perlu" ada, karena tidak diajukan oleh anggota BTS, yang telah menunjukkan kemauan dalam menjalankan tugas mereka.
BTS berdiri pada tahun 2013 dan memiliki banyak pendukung global. Anggota lainnya adalah Kim Nam-Joon (RM), Min Yoongi (Suga), Jung Hoseok (J-Hope), Park Jimin, Kim Taehyung (V), dan yang termuda, Jeon Jung-Kook, yang berusia 25 tahun.
Grup ini memperluas popularitasnya di negara barat lewat lagu “Dynamite” pada tahun 2020. Ini merupakan berbahasa Inggris penuh pertama yang dibuat BTS, artis K-pop pertama yang berhasil menduduki posisi puncak di tangga lagu Billboard’s Hot 100.
BTS pernah tampil di arena, dengan tiket yang terjual habis, di seluruh dunia. BTS juga pernah diundang untuk berbicara di pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan juga Gedung Putih, hingga bertemu dengan presiden Joe Biden.
Hybe Corp., perusahaan induk BIGHIT, mengatakan pada bulan Oktober bahwa setiap anggota band saat ini akan fokus pada aktivitas individu atau solo yang dijadwalkan sesuai dengan rencana dinas militer mereka.
Pada bulan Oktober, Jin merilis "The Astronaut", sebuah lagu yang ditulis bersama kelompok asal Inggris, Coldplay. Jin bahkan sempat pergi ke Argentina untuk tampil di konser Coldplay pada akhir bulan Oktober lalu.
Jung, sang komentator, mengatakan bahwa proyek solo ini dapat memberikan waktu yang sangat dibutuhkan oleh para anggota BTS untuk mengembangkan diri, setelah bekerja sama sebagai sebuah grup selama bertahun-tahun.
Tapi Cha Woo-jin, seorang komentator K-pop, mengatakan tidak jelas apakah BTS akan menikmati popularitas yang sama sebagai sebuah grup, ketika mereka berkumpul kembali setelah menyelesaikan tugas militer mereka dalam beberapa tahun ini.
Pada bulan Agustus, Lee, menteri pertahanan, mengatakan anggota BTS yang sedang menjalani wajib militer kemungkinan akan diizinkan untuk terus berlatih dan bergabung dengan anggota BTS non-dinas lainnya untuk melakukan tur ke luar negeri.
Cha mengatakan pengaruh global K-pop tidak akan banyak dirugikan karena pendaftaran wajib militer anggota BTS, karena mereka "tampaknya mewakili K-pop, namun bukan segalanya dari K-pop." Chung setuju, dengan mengatakan bahwa popularitas grup K-pop lain seperti BLACKPINK, Stray Kids, dan aespa dapat meningkat lebih jauh. [di/aa]
Forum