Presiden Joko Widodo mengatakan tidak akan mentolerir siapapun yang akan mengganggu keamanan, proses demokrasi dan persatuan negara. Hal ini ditegaskannya di Istana Merdeka, Rabu sore (22/5), menanggapi meluasnya aksi demonstrasi yang menolak hasil pilpres 2019, yang berujung ricuh dua hari terakhir ini.
“Saya membuka diri kepada siapa pun untuk bersama-sama, untuk bekerja sama membangun negeri ini, memajukan negara ini, tetapi saya juga tidak memberikan toleransi kepada siapa pun juga yang akan mengganggu keamanan, yang akan mengganggu proses demokrasi, dan yang mengganggu persatuan negara yang amat kita cintai ini terutama perusuh-perusuh. Kita tidak akan memberikan ruang untuk perusuh-perusuh yang akan merusak negara kita, yang akan merusak negara kesatuan Republik Indonesia. tidak ada pilihan, TNI dan Polri akan menindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” ujar Jokowi.
Meskipun demikian Jokowi memastikan bahwa situasi keamanan di seluruh Indonesia masih terkendali dan bahwa “masyarakat tidak perlu khawatir.”
Setelah kontestasi pilpres ini Jokowi mengajak semua pihak untuk senantiasa kembali merajut tali persaudaraan dan kerukunan karena Indonesia adalah rumah bersama.
Dalam kesempatan yang sama Jokowi juga menyampaikan penghargaan atas langkah paslon capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang membawa sengketa Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Mantan walikota Solo ini juga yakin bahwa hakim-hakim di MK akan memutuskan sengketa ini dengan fakta-fakta yang ada. Prabowo dijadwalkan akan menyampaikan gugatan ke Mahkamah Konstitusi, Kamis (23/5).
Ketika ditanyakan apakah sudah ada rencana untuk bertemu dengan Prabowo-Sandi, Jokowi mengatakan bahwa ia ingin bertemu dengan Prabowo, namun belum ada waktu yang tepat.
“Kan sudah saya sampaikan, saya sudah berinisiatif sejak awal, setelah coblosan, sudah mengutus, tapi memang kelihatannya belum ketemu,” jelasnya.
Menkopolhukam Wiranto yang juga hadir di Istana Merdeka menghimbau kepada masyarakat agar jangan percaya terhadap berita bohong, sehingga tidak membuat situasi semakin buruk dan menodai ibadah di bulan suci Ramadan ini.
“Masyarakat supaya tenang, jangan terpengaruh dengan isu-isu yang merisaukan, yang menyebabkan suasana pelaksanaan puasa ini menjadi terganggu. Kami aparat keamanan mohon doa restu dari masyarakat agar tugas aparat keamanan ini bisa meredakan sesuatu yang kelihatan sangat panas ini menjadi dingin kembali, tentu kita mohon dari berkat Allah swt bimbingan, dan jalan yang diberikan kepada kami supaya bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik,” ungkap Wiranto.
Selain didampingi Menkopolhukam Wiranto, sejumlah pejabat tinggi ikut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers ini, antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Tito Karnavian. [gi/em]