Di hadapan para pemimpin bisnis dan ekonomi anggota APEC, pada Kamis (16/11), Presiden Joko Widodo berharap mereka berinvestasi di sejumlah sektor prioritas Indonesia, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Saya harap Bapak, Ibu dapat memanfaatkan peluang ini dengan lebih agresif dan lebih cepat,” ungkap Jokowi di APEC CEO Summit 2023.
Jokowi beberapa kali menyinggung proyek infrastruktur raksasa itu selama kunjungannya ke San Francisco untuk mengikuti KTT APEC 2023.
Dalam kuliah umumnya di Universitas Stanford, Jokowi menceritakan soal warisan dan ambisinya untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia, khususnya dalam pembangunan IKN. Ia bercita-cita menjadikan ibu kota baru yang dibangun di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu sebagai sebuah kota hijau nan pintar yang sarat teknologi.
Sementara dalam kuliah umum di Universitas Georgetown, presiden RI ke-7 itu mengatakan bahwa ia berharap IKN sudah dapat dihuni tahun 2024.
Jokowi menuturkan bahwa peluang investasi di IKN masih terbuka lebar di berbagai sektor, yaitu infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan dan perumahan.
Saat ditanya wartawan sudah sejauh mana investasi asing yang masuk ke proyek IKN, Jokowi mengatakan, “Sampai saat ini belum ada, tapi saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak semakin banyak setiap bulannya, investor dari luar (negeri) akan segera masuk. Kita lihat saja nanti, pasti akan masuk.”
Selain pembangunan IKN, Jokowi juga mengundang investor untuk menanamkan investasi mereka dalam sektor hilirisasi industri. Ia mengatakan, Indonesia sedang membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi, dengan target produksi 600.000 mobil listrik pada 2030. Hal ini tak lepas dari posisi Indonesia sebagai produsen sekaligus pemilik cadangan nikel terbesar di dunia.
Saat ini, Indonesia sedang dalam tahap awal penjajakan kemungkinan terciptanya Perjanjian Dagang Bebas Terbatas (Limited Free Trade Agreement) dengan Amerika Serikat untuk kerja sama nikel dengan harapan dapat mengakses pasar Amerika dan meraup insentif dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) AS.
Sektor lain yang menjadi prioritas adalah transisi energi. Jokowi mengharapkan aliran investasi untuk mengembangkan green industrial park seluas 30.000 hektar yang disebutnya sedang dibangun.
“Dibutuhkan investasi, dibutuhkan pengetahuan, dibutuhkan teknologi terkini untuk menghasilkan nilai tambah, sekaligus mensejahterakan masyarakat secara berkelanjutan,” ungkap Jokowi di hadapan para CEO.
Prioritas investasi di bidang transisi energi itu sesuai dengan target berkelanjutan (sustainability) Indonesia di KTT APEC tahun ini, seperti dijelaskan Menko Perekonomian Airlangga Hartanto kepada VOA, Kamis (16/11), saat ditanya tentang target Indonesia di pertemuan ekonomi Asia Pasifik itu.
“Indonesia sendiri kan sedang mengakselerasi terkait dengan Paris Agreement berdasarkan kekuatan sendiri,” ungkapnya, merujuk pada perjanjian iklim yang ditandatangani 196 pihak pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP21) di Paris pada tahun 2015.
“Indonesia juga salah satu (anggota) dari JETP bersama Vietnam,” tambahnya. JETP, atau Kemitraan Transisi Energi Indonesia yang Adil, adalah mekanisme pendanaan untuk mendekarbonisasi negara-negara berkembang yang bergantung pada batu bara sebagai sumber energi, yang baru diluncurkan di KTT G20 tahun 2022.
Ekonom lingkungan UGM Poppy Ismalina berharap Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk upaya tersebut di KTT APEC. “Perlu ada kontribusi yang cukup signifikan dari negara maju dalam pembiayaan proyek di negara berkembang, termasuk Indonesia, khususnya transisi energi.”
IKN sendiri disebut Jokowi akan menjadi kota yang berbasis hutan dan alam, dengan 70% area hijau dan 80% transportasi publik yang berbasis energi hijau. [rd/rs]
Forum