Perempuan berperan penting dalam menjaga perdamaian, baik dalam lingkup kecil maupun besar, kata Presiden Joko Widodo dalam peringatan Hari Perdamaian Internasional di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah, Sumenep, Jawa Timur, Minggu (8/10).
"Perempuan Berdaya, Komunitas Damai” adalah tema peringatan Hari Perdamaian Internasional tahun ini.
“Sekali lagi perdamaian itu tidak bisa dipaksakan, tetapi harus ditumbuhkan. Karakter senang damai harus ditumbuhkembangkan dari lingkup keluarga. Perempuan yang mengisi hal itu. Ibu-ibu,” ujar Presiden Jokowi.
Mengingat Indonesia merupakan negara besar yang beragam, seluruh elemen masyarakat harus menjaga kerukunan dan perdamaian di tanah air lewat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basariah.
“Ini anugerah Allah, sudah menjadi hukum Allah. Sudah menjadi takdir Allah kepada negara kita, Indonesia. Oleh sebab itu marilah kita jaga bersama persaudaraan kita, kita jaga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, ukhuwah basariah dalam ruang lingkup yang lebih besar,” kata Presiden Jokowi menegaskan.
Sejumlah aktivis perempuan menyambut baik seruan itu.
Henny Soepolo, aktivis dan penggiat pendidikan keragaman menilai, "kesadaran peran perempuan, seperti kesadaran lainnya, perlu ditumbuhkan dan perlu diberikan dengan cara mengangkat contoh baik yang telah dilakukan." Jokowi sudah memulainya dengan mengambil menteri-menteri perempuan dalam jabatan strategis, kata Henny menambahkan.
Aktivis perempuan lainnya, Yuda Irlang, menilai seruan itu bisa menjadi pintu masuk yang penting untuk mendorong perhatian pemerintah dan masyarakat guna meningkatkan keterwakilan perempuan pada pemilu 2019 nanti.Ini penting jika serius ingin meningkatkan peran perempuan dalam skala luas, kata Yuda menambahkan. [em]