Kunjungan kerja Presiden Jokowi di Ibu Kota Nusantara sedari pagi hari cukup padat. Presiden mengawalinya dengan meresmikan pembangunan Bandar Udara Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dengan anggaran sebesar Rp4,3 triliun, Jokowi menargetkan Bandara IKN ini sudah bisa digunakan pada pertengahan tahun 2024 dan dapat beroperasi penuh pada akhir tahun 2024 mendatang.
"Ditargetkan akan beroperasi penuh di Desember 2024, tetapi sudah bisa dipakai nanti di bulan Juni 2024," ungkap Jokowi dalam sambutannya, Rabu (1/11).
Menurutnya, kehadiran Bandara IKN ini sangat penting, mengingat semakin padatnya kegiatan dan mobilitas di IKN. Selain itu, katanya kehadiran Bandara ini juga akan membuat konektivitas antar wilayah semakin mudah dan terbuka.
"Saya yakin Bandara IKN ini akan meningkatkan daya saing IKN, competitiveness, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mendorong pengembangan potensi di daerah, dan mengakselerasi pembangunan IKN yang sedang kita proses," jelasnya.
Presiden menjelaskan Bandara IKN tersebut merupakan bandara khusus yang digunakan untuk mendukung pelayanan kegiatan pemerintahan dan mendukung konektivitas di Ibu Kota Nusantara. Bandara IKN ini memiliki luas 347 hektare dengan landas pacu 3.000 x 45 meter, dan dapat melayani pesawat berbadan lebar.
"Juga dilengkapi dengan terminal seluas 7.350 meter persegi sehingga penumpang dapat dilayani dengan nyaman dan baik," imbuhnya.
Jalan Tol Siap Dibangun
Selain Bandara IKN, Jokowi juga meninjau proses pembangunan jalan tol yang akan menghubungkan IKN dengan Balikpapan. Jalan tol ini diproyeksikan akan memangkas waktu tempuh dari Balikpapan menuju IKN menjadi lebih singkat, dari awalnya dua jam 15 menit menjadi hanya sekitar 50 menit saja.
"Sekarang dibangun tol ini langsung dari Balikpapan menuju ke Nusantara. Itu hanya memakan waktu kira-kira 50 menit, jaraknya 57 kilometer sehingga ini akan mempercepat mobilitas orang dan barang nantinya ke Nusantara," jelasnya.
Adapun progres pembangunan jalan tol ini, katanya sudah mencapai hampir 55 persen. Ia menargetkan jalan tol ini akan bisa beroperasi pada pertengahan tahun depan. "Diharapkan nanti di bulan Juni 2024 sudah bisa dipakai," ucapnya.
Rumah Sakit Dibangun Mengikuti Konsep Kota Hutan
Selain dua proyek infrastruktur ini, Jokowi juga melakukan peletakan batu pertama Mayapada Hospital Nusantara. Rumah sakit kedua yang akan dibangun di IKN tersebut nantinya akan menjadi rumah sakit dengan konsep hijau untuk mendukung pembangunan IKN sebagai ibu kota negara pertama di dunia yang mengusung konsep kota hutan (forest city). Rumah sakit ini, ditargetkan beroperasi penuh di semester II tahun depan.
"Saya yakin ini akan menjadi rumah sakit yang baik karena bekerja dengan Apollo Hospital di India," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini Jokowi juga berkesempatan melakukan groundbreaking sekolah bertaraf internasional dari Jakarta Intercultural School (JIS) dengan nama Nusantara Intercultural School (NIS).
“Kehadiran JIS di IKN menunjukkan keseriusan komitmen kita untuk menyediakan berbagai fasilitas pendukung ibu kota, termasuk menghadirkan lembaga pendidikan bertaraf internasional dan berkualitas dunia," katanya.
Total Investasi Rp45 Triliun
Jokowi menjelaskan, hingga Desember total investasi di IKN sudah mencapai Rp45 triliun. Menurutnya, total investasi tersebut mayoritas masih berasal dari investor dalam negeri.
“Seperti yang tadi saya sampaikan, sudah ada Rp45 triliun sampai Desember, yang riil ya. Kita memang mengerem agar di dalam negeri dulu yang menggerakkan,” jelasnya.
Menurutnya, seiring dengan berjalannya waktu pihak investor luar negeri akan diberikan kesempatan untuk berinvestasi dalam ruang lingkup yang lebih besar seperti di bidang keuangan, bidang kesehatan, dan juga bidang pendidikan yang direncanakan akan bekerja sama dengan Tony Blair Institute.
“Saya kira kecepatannya sangat cepat sekali. Kalau kita lihat fasilitas-fasilitas yang diinginkan oleh masyarakat Nusantara nantinya seperti rumah sakit sudah ada tiga, sekolah sudah dilakukan peletakan batu pertama. Kemudian hotel sudah empat, mall sudah dua. Artinya ini bergulirnya sangat cepat, dan saya harapkan Pak Ketua Otoritas IKN bisa melayani dengan cepat, karena pasti swasta mintanya cepat,” paparnya.
Mencermati perkembangan pembangunan di IKN Nusantara, Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga mangatakan bahwa peletakan batu pertama berbagai proyek yang dilakukan hari ini oleh Presiden Jokowi membuktikan bahwa pihak swasta sudah mulai masuk dalam mega proyek pembangunan IKN tersebut.
Namun, ia menggarisbawahi dan mempertanyakan apakah semua prosedur yang harus dilalui sudah dilakukan dengan benar? Ia mencontohkan pembangunan sebuah bangunan yang baik harus ada sebuah rencana detail tata ruang (RTDR) yang baik.
“Menurut saya harus dicermati, seluruh bangunan yang groundbreaking sekarang sudah melalui prosedur itu atau tidak? Itu penting, karena sebagus apapun kalau hal-hal yang mendasar tidak dilalui dengan baik maka justru ini bisa mengulang kesalahan pembangunan kota-kota kita,” ungkap Nirwono.
Lebih jauh, ia juga menilai bahwa pemerintah tidak bisa memprioritaskan sarana dan prasarana apa yang seharusnya dibangun terlebih dahulu. Ia mempertanyakan siapa yang akan menjadi pengguna dari kedua fasilitas ini dan berapa kapasitas yang akan dibangun. Pasalnya, perpindahan ASN pun akan dilakukan secara bertahap dan kebanyakan merupakan ASN muda yang belum berkeluarga.
“Apakah iya groundbreaking sekolah, rumah sakit itu dalam tanda pentik mendesak untuk 2024? Karena membangun itu ada tahapannya. Mana yang perlu mana yang tidak. Bukan tidak penting karena pertumbuhan kota itu harus bertahap. Itu yang saya khawatirkan, kalau bangun rumah sakit yang besar, sekolahnya besar sementara animo pengguna yang dilakukan bertahap. Jadi tidak bisa tiba-tiba besar. ada tahapan. Ini harus diperhatikan supaya tidak terjebak menjadi kota hantu,” jelasnya.
Kembali lagi ia menyarankan kepada pemerintah, bahwa seharusnya dalam tahap awal yang harus dibangun adalah sebuah kota etalase atau kota butik dengan kualitas yang sangat baik. Menurutnya, hal ini lebih realitis untuk bisa menarik minat investor ke depannya.
“Harusnya kita membangun sebuah kota etalase atau kota butik. Di mana istilahnya yang ditampilkan barang bagus semua, dan tidak massal. Itu sebenarnya yang mudah, karena dengan kondisi itu lebih relasitis, di mana kita merancang sebuah kota kecil, tapi semuanya bagus, kapasitasnya bagus, kualitasnya standar dunia dan itu lebih masuk akal,” jelasnya.
“Intinya, semua terkesan masih dilakukan secara terburu-buru, tidak diikuti dengan rencana yang matang, apalagi rencana terpadu antar pihak-pihak terkait,” pungkasnya. [gi/em]
Forum