Presiden Jokowi tidak mempermasalahkan belasan menteri anggota kabinetnya masuk dalam tim kampanye pemilihan kembali dirinya bersama Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019 mendatang. Usai menghadiri Kongres ke 24 Persatuan Wartawan Indonesia PWI di Solo, Jumat sore (28/9), Presiden Jokowi menegaskan para menteri masuk tim kampanye tersebut karena hak politik individu. Presiden mengingatkan aturan secara jelas mengikat pejabat pemerintah yang berpolitik harus cuti atau mengundurkan diri.
“Itu kan hak politik setiap individu, untuk nyaleg atau jadi tim kampanye politik. Kan harus cuti, saat kampanye. Itu saja. Ya memang aturan atau regulasinya seperti itu. Biar tidak mengganggu jalannya pemerintahan kan cutinya bisa pas hari Sabtu-Minggu. Ya yang masuk tim kampanye baru 15 menteri itu,” kata Jokowi.
Data yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan ada 15 menteri kabinet Kerja yang masuk tim kampanye pasangan capres Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019 mendatang. Mereka tidak hanya dari kalangan politisi tetapi juga profesional. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani tertulis sebagai salah seorang anggota Dewan Pengarah, sedangkan Menteri Perindustrian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai anggota Dewan Penasehat.
Menteri- menteri lainnya termasuk. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yassona Laoly,Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sanjojo, serta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Selain itu, beberapa menteri lainnya juga terdaftar sebagai juru kampanye pasangan ini, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Syafruddin, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono
Sementara itu, sejumlah warga di Solo merespon belasan menteri yang masuk tim kampanye pasangan capres dalam pemilu 2019 mendatang. Salah seorang warga, Haryanto, berharap kegiatan itu tidak akan mengganggu kinerja pelayanan dalam pemerintahan.
“Menurut saya sih tidak apa-apa jadi tim kampanye atau tim sukses. Yang penting tidak menganggu kerja pelayanan masyarakat di pemerintahan. Jangan sampai menganggu pekerjaan sebagai menteri lah intinya,” jelasnya. [ys/lt]