RALEIGH, NORTH CAROLINA —
Juara dua kompetisi menyanyi "American Idol" pada 2003, Clay Aiken, sedang bertarung dalam pencalonan kandidat anggota Kongres dari Partai Demokrat dari sebuah distrik di negara bagian North Carolina.
Pada Rabu (7/5), hasil pertarungan terlalu ketat untuk dinyatakan pemenangnya, dengan Aiken dan pengusaha tekstil Keith Crisco masing-masing meraih sekitar 40 persen.
Pemimpin pertarungan untuk Kongres ini akan bersaing dengan petahana Partai Republik, Renee Ellmers pada putaran berikutnya November.
Kampanye politik pertama Aiken ini menarik perhatian media, berkat karir menyanyinya dan posisinya sebagai pemenang kedua dalam acara realitas "Celebrity Apprentice."
Aiken mengatakan para wartawan adalah satu-satunya kelompok yang bertanya apakah situasinya sebagai pria gay dapat menghalangi kampanyenya untuk mewakili distrik yang konservatif.
"Kita sebaiknya tidak mencampuri urusan ranjang orang," ujar Bob Finch, seorang anggota Partai Demokrat.
Aiken, yang mengajar pendidikan khusus di North Carolina sebelum ia tampil di "Idol" pada 2003, mendapat rasa hormat dari para pemilih dan pengamat karena terbukti memahami isu-isu kebijakan. (AP/Reuters)
Pada Rabu (7/5), hasil pertarungan terlalu ketat untuk dinyatakan pemenangnya, dengan Aiken dan pengusaha tekstil Keith Crisco masing-masing meraih sekitar 40 persen.
Pemimpin pertarungan untuk Kongres ini akan bersaing dengan petahana Partai Republik, Renee Ellmers pada putaran berikutnya November.
Kampanye politik pertama Aiken ini menarik perhatian media, berkat karir menyanyinya dan posisinya sebagai pemenang kedua dalam acara realitas "Celebrity Apprentice."
Aiken mengatakan para wartawan adalah satu-satunya kelompok yang bertanya apakah situasinya sebagai pria gay dapat menghalangi kampanyenya untuk mewakili distrik yang konservatif.
"Kita sebaiknya tidak mencampuri urusan ranjang orang," ujar Bob Finch, seorang anggota Partai Demokrat.
Aiken, yang mengajar pendidikan khusus di North Carolina sebelum ia tampil di "Idol" pada 2003, mendapat rasa hormat dari para pemilih dan pengamat karena terbukti memahami isu-isu kebijakan. (AP/Reuters)