Kasus penularan virus corona yang dikonfirmasi di dunia kini melampaui 40 juta.
Menurut Pusat Data Virus Corona Johns Hopkins University, sudah lebih dari 40 juta orang tertular virus tersebut sampai Senin (19/10) pagi, dan lebih dari 1,1 juta orang meninggal.
Di antara yang tertular virus tersebut adalah Saeb Erekat, perunding kawakan Palestina, yang juga sekjen Organisasi Pembebasan Palestina. Ia dilarikan ke rumah sakit Yerusalem pada hari Minggu (18/10), di mana ia dipasangi ventilator. Erekat, usia 65 tahun, yang didiagnosis Covid-19 pada awal bulan ini, menjalani transplantasi paru di Amerika pada 2017. Ini membahayakan sistem kekebalannya dan membuatnya sangat rentan terhadap virus itu.
Juru bicara Hadassah Medical Center mengatakan, Senin (19/10), kondisi Erekat memburuk dan "kini dinyatakan kritis."
Pejabat lain yang mengidap Covid-19 adalah Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize.
Kantor berita Associated Press melaporkan, Iran telah mengkonfirmasi 337 kematian akibat virus baru corona, memecahkan rekor jumlah kematian dalam satu hari di negara itu, 279, yang ditetapkan pada hari Minggu (18/10).
Sementara ilmuwan di seluruh dunia berlomba membuat obat dan akhirnya vaksin bagi virus baru corona itu, Vaxart, satu dari banyak perusahaan yang sedang membuat vaksin, kini dalam penyelidikan federal. Perusahaan bioteknologi berbasis di Amerika itu diduga membesar-besarkan keterlibatannya dalam program pengembangan vaksin bernilai miliaran dolar pemerintahan Trump.
Perusahaan itu mengklaim dalam siaran pers Juni lalu bahwa vaksin oral eksperimental buatannya telah dipilih Operation Warp Speed. Saham perusahaan itu langsung melonjak dari $3 menjadi $17 per saham. [ka/ab]