Laporan mengenai kekerasan seksual yang terjadi di wilayah hutan Celah Darien (Darien Gap) semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah migran perempuan yang melintasi area hutan tersebut yang terletak di antara perbatasan Kolombia dan Panama dalam perjalanan mereka menuju utara (Amerika Serikat).
Berbagai laporan itu menarik perhatian anggota parlemen Panama.
Anggota parlemen Panama Zulay Rodríguez mengatakan komitenya telah mengumpulkan sekitar 1.000 tuduhan pelecehan seksual sejak mereka mulai menyelidiki masalah ini dua bulan lalu.
“Ini adalah nasib kehidupan sehari-hari para perempuan (para migran ini) ketika mereka masih muda, ketika mereka berusia 20 atau 30 tahun atau lebih,” kata Rodriguez, yang juga merupakan ketua Komite Urusan Perempuan, Anak, Pemuda dan Keluarga dan anggota Partai Revolusioner Demokrat.
Dia menambahkan bahwa para penyerang di wilayah tersebut “tidak peduli jika mereka memperkosa para perempuan tersebut di depan suami atau keluarga mereka.”
Liseydis Martínez, seorang migran asal Kuba, mengatakan bahwa dia melihat dua perempuan migran asal negaranya muncul dari hutan dalam keadaan berdarah dan menangis, dan mengatakan bahwa mereka telah diperkosa.
Arus migran melalui Celah Darien pada tahun ini adalah yang tertinggi dalam lebih dari satu dekade. Sejauh ini, lebih dari 107.000 migran, yang mana sebagian besar adalah warga Haiti, telah melakukan perjalanan melewati celah tersebut.
Pihak berwenang memperkirakan dalam beberapa bulan mendatang akan ada lebih dari 50.000 lagi migran yang akan melewati daerah tersebut. [lt/jm]