Tim-tim SAR, Jumat (10/7), masih sibuk mencari orang-orang yang dinyatakan hilang dan menyelamatkan mereka yang terjebak di sejumlah kawasan di Jepang yang dilanda banjir dan lumpur longsor, sementara itu hujan lebat diperkirakan masih akan turun sepanjang akhir pekan ini.
Jumlah korban tewas meningkat menjadi 66 hingga Jumat pagi (10/7), dan 16 lainnya dinyatakan hilang, kata Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jepang. Kebanyakan korban berada di prefektur-prefektur di Kyushu, pulau terbesar ketiga di Jepang.
Kerusakan hebat dialami sejumlah desa yang terkenal dengan pemandangan indah dan sumber mata air panasnya di wilayah tengah Jepang itu. Di desa Kuma, di mana sembilan orang masih dinyatakan hilang, usaha pencarian terpaksa ditunda karena ketinggian air banjir dan risiko lumpur longsor.
Orang-orang yang terjebak di kawasan banjir diselamatkan dengan bantuan helikopter. Di kota Yufuin di prefektur Oita, seorang pemilik penginapan ditemukan tewas dan tim SAR kini masih mencari tiga anggota keluarganya yang dinyatakan hilang.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan, sekitar 2.000 orang masih belum berhasil dievakuasi di 70 lokasi yang mengalami banjir hebat.
Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan anjuran evakuasi di Nagasaki dan beberapa kawasan lain di Kyushu. Lembaga itu memperkirakan hujan bercurah hingga 300 milimeter diperkirakan akan turun di kawasan-kawasan itu hingga menjelang hari Minggu dan berpotensi mengakibatkan banjir dan lumpur longsor. [ab/uh]