Lebih dari 30.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka akibat banjir besar di Thailand selatan. Jumlah korban tewas juga meningkat menjadi 29 orang, kata para pejabat, Rabu (4/12).
Hujan lebat diperkirakan masih akan terjadi selama beberapa hari lagi di wilayah tersebut, yang telah dilanda banjir besar, dengan lebih dari 155.000 rumah tangga saat ini terkena dampaknya, menurut Departemen Hubungan Masyarakat pemerintah Thailand.
Lima provinsi di bagian selatan Thailand terkena dampaknya -- -- Pattani, Narathiwat, Songkhla, Nakhon Si Thammarat dan Phatthalung -- yang memaksa lebih dari 33.000 orang untuk mengungsi, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand dalam sebuah pernyataan.
Jumlah korban tewas kini mencapai 29 orang, meningkat dari 25 orang yang dilaporkan pada Selasa (3/12).
Juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat mengatakan tim kesehatan mental telah dikerahkan untuk memberikan dukungan dan perawatan bagi mereka yang terkena dampak..
Departemen Meteorologi Thailand memperingatkan pada Rabu pagi bahwa tekanan rendah yang bergerak dari Laut Cina Selatan melintasi Malaysia dan Laut Andaman diperkirakan akan membawa hujan lebat dan banjir lebih lanjut ke Thailand selatan.
Departemen Sumber Daya Mineral juga memperingatkan potensi longsor dan banjir bandang hingga 5 Desember.
Tim tanggap bencana sedang bekerja untuk mengalirkan air banjir dan mengevakuasi korban banjir ke daerah kering, kata badan bencana negara itu dalam pernyataan yang diunggah di laman Facebooknya pada Rabu pagi.
Pemerintah telah mengerahkan tim penyelamat untuk membantu warga yang terdampak dan mengalokasikan dana bantuan banjir sebesar $1,5 juta atau sekitar Rp 23,9 miliar atau sekitar untuk setiap provinsi.
Pada Selasa, kabinet Thailand menyetujui pembayaran sebesar $260 atau sekitar 4,14 juta per keluarga untuk membantu mereka yang terkena dampak.
Banjir juga melanda negara tetangga Malaysia, di mana puluhan ribu orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka. [ft/es]