Tautan-tautan Akses

Jutaan Warga Rayakan HUT ke-241 Amerika


Keith Lockhart (tengah), sedang berlatih bersama orkestra Boston Pops untuk Pesta Kembang Api Tahunan Boston di Esplanade, 3 Juli 2017, di Boston, Massachusetts.
Keith Lockhart (tengah), sedang berlatih bersama orkestra Boston Pops untuk Pesta Kembang Api Tahunan Boston di Esplanade, 3 Juli 2017, di Boston, Massachusetts.

Warga Amerika hari ini, 4 Juli 2017, memperingati Hari Kemerdekaan, yang juga menjadi hari libur nasional, yang menandai kemerdekaan Amerika Serikat dari Inggris.

Saat jutaan orang merayakan ulang tahun ke-241 Amerika di seluruh penjuru Amerika Serikat dengan kembang api, parade, konser, bersantai dengan keluarga, lembaga penegak hukum menggunakan cara-cara baru selain cara lama untuk menjaga agar para selebriti (yang datang untuk ikut meramaikan acara tersebut) tetap aman.

Di Boston, Massachusetts, di mana Perang Revolusi Amerika dimulai, polisi mengerahkan pesawat tak berawak untuk pertama kalinya untuk memotret dari udara sekitar 500.000 pengunjung yang diperkirakan akan datang untuk menyaksikan pertunjukan kembang api di kota tersebut.

Polisi Kota New York menempatkan puluhan truk berisi pasir di dekat lokasi-lokasi populer dan ramai dikunjungi untuk menyaksikan pertunjukan kembang api dan acara lainnya selama perayaan tersebut. Pejabat mengatakan truk tersebut dikerahkan sebagai langkah antisipasi setelah tragedi di Bastille bulan Juli tahun lalu, ketika 86 orang tewas oleh seorang teroris yang membajak sebuah truk ke kerumunan saat pertunjukan kembang api di Nice, Prancis.

Di Washington, pihak berwenang juga mempersiapkan kemungkinan adanya serangan dengan kendaraan selama pawai Hari Kemerdekaan, Smithsonian Folk Life Festival dan pertunjukan kembang api di kawasan National Mall. Dinas Taman Amerika telah menempatkan pagar besar di sekitar kawasan National Mall dan mendirikan pos pemeriksaan keamanan untuk orang-orang yang memasuki kawasan tersebut.

Presiden Donald Trump merayakan hari liburnya dengan menyelenggarakan acara memasak untuk keluarga militer, dilanjutkan dengan pertunjukan kembang api untuk keluarga dan staf Gedung Putih.

Trump berharap masyarakat yang sedang bersuka ria dapat merayakan liburan melalui cuitan Twitternya, Selasa (4/7) dengan menyertakan video lagu pujian baru yang diberi nama sesuai slogan kampanyenya, "Jadikan Amerika Hebat Lagi." Lagu yang ditayangkan pertama kalinya di sebuah reli Kristen Injili Washington dan disponsori oleh First Baptist Church of Dallas, gereja raksasa yang dipimpin oleh Robert Jeffress, pendukung setia presiden.

Trump memuji paduan suara gereja yang menyanyikan lagu tersebut, mengatakan "Musik Anda menghormati pahlawan kita lebih dari sekadar kata-kata."

Namun lagu tersebut dikritik oleh Jonathan Aigner, Direktur Music Ministries di gereja Presbiterian USA.

"Bersumpah setia pada Tuhan dan Amerika dalam satu napas serta menggabungkan kerajaan Tuhan dan diri sendiri, mereka menyampaikan doa penistaan terhadap Yesus merah, putih, biru," tulis Aigner dalam sebuah posting blog.

Perayaan 4 Juli memberikan makna baru bagi hampir 15.000 imigran. Mereka akan dilantik sebagai warga baru di lebih dari 65 upacara naturalisasi di seluruh Amerika, sebuah pengingat bahwa negara tersebut telah menarik perhatian para imigran sejak awal. Upacara tersebut berlangsung pada masa yang sulit bagi mereka yang ingin berimigrasi, karena Trump menerapkan larangan perjalanan yang membatasi warga dari enam negara berpenduduk mayoritas Muslim yang ingin memasuki AS.

Lebih dari 44 juta orang Amerika bepergian setidaknya 50 mil dari rumah mereka sejak hari Jumat hingga Selasa, menurut American Automobile Association, untuk merayakan Hari Kemerdekaan tahun ini.

Kembang api menghiasi Coors Field, menandai libur Hari Kemerdekaan AS setelah Colorado Rockies menjadi tuan rumah dalam pertandingan baseball melawan Cincinnati Reds, 3 Juli 2017, di Denver, Colorado.
Kembang api menghiasi Coors Field, menandai libur Hari Kemerdekaan AS setelah Colorado Rockies menjadi tuan rumah dalam pertandingan baseball melawan Cincinnati Reds, 3 Juli 2017, di Denver, Colorado.

Sejarah Hari Kemerdekaan AS

Pada tanggal 4 Juli 1776, perwakilan dari 13 koloni Amerika secara resmi mengukuhkan Deklarasi Kemerdekaan yang mengumumkan pemutusan hubungan dengan Inggris.

Pemberontakan dimulai tahun sebelumnya dan terus berlanjut sampai Amerika Serikat dan Inggris menandatangani Perjanjian Paris pada tahun 1783, yang secara formal mengakui kemerdekaan Amerika Serikat.

Meski Deklarasi Kemerdekaan menyatakan “Kami menganggap kebenaran ini terbukti sendiri, bahwa semua manusia diciptakan sama, bahwa mereka diberkahi penciptanya dengan hak yang tak dapat dicabut, yang termasuk hak hidup, kemerdekaan dan mengejar kebahagiaan," dokumen ini dirancang oleh Thomas Jefferson, seorang pemilik budak yang kemudian menjadi presiden AS ketiga.

Jefferson bukan satu-satunya pemilik budak yang menandatangani dokumen itu. Sekitar sepertiga penandatangan Deklarasi Kemerdekaan, dari utara dan selatan, memiliki atau pernah memiliki budak. George Washington, yang juga menandatangani keputusan tersebut dan kemudian menjadi presiden pertama negara tersebut, memiliki hampir 125 budak, yang ia bebaskan dalam surat wasiatnya. John Adams, presiden kedua dan wakil presiden Washington, tidak memiliki budak dan mendukung proses bertahap untuk menghapus perbudakan.

Perbudakan di Amerika Serikat tidak dilarang hingga berakhirnya Perang Saudara, hampir 80 tahun setelah penandatanganan Deklarasi Kemerdekaan. [eis/dw]

XS
SM
MD
LG