Tautan-tautan Akses

Kamala Harris akan Hadiri KTT Perdamaian Ukraina di Swiss 


Wakil Presiden AS Kamala Harris hadir dalam sebuah acara di Manassas, Virginia, pada 23 Januari 2024. (Foto: AFP/Saul Loeb)
Wakil Presiden AS Kamala Harris hadir dalam sebuah acara di Manassas, Virginia, pada 23 Januari 2024. (Foto: AFP/Saul Loeb)

Gedung Putih pada hari Senin (3/6) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris beserta Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan akan menghadiri KTT perdamaian Ukraina di Swiss pada tanggal 15 Juni mendatang.

Menurut Direktur Komunikasi Wakil Presiden, lawatan Harris ke Swiss guna menggarisbawahi komitmen Washington dalam mendukung upaya Ukraina mewujudkan perdamaian yang adil dan langgeng, berdasarkan kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, serta prinsip-prinsip Piagam PBB.

Harris disebut akan menegaskan kembali dukungan Amerika Serikat untuk rakyat Ukraina yang kini tengah mempertahankan diri dari agresi Rusia.

Kremlin telah berulang kali mengatakan bahwa setiap pembicaraan mengenai perwujudan perdamaian di Ukraina harus melibatkan Rusia. Namun, Rusia tidak diundang ke pertemuan tersebut.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berterima kasih kepada Filipina pada hari Senin karena telah mendukung Ukraina melawan agresi Rusia. Filipina mengumumkan bahwa mereka akan turut berpartisipasi dalam KTT perdamaian yang diselenggarakan oleh Swiss itu.

Pemimpin Ukraina itu berada di Singapura pada hari Minggu (2/6) dan mengatakan dalam konferensi keamanan bahwa China membantu upaya Rusia untuk mengganggu konferensi perdamaian yang ditetapkan pada tanggal 15-16 Juni dengan cara menekan para pemimpin negara lain untuk tidak hadir.

“Berbagai upaya untuk menganggu jalannya KTT secara sistematis dan berskala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang sekali lagi menegaskan bahwa kami melakukan segalanya dengan benar," kata Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba.

Kuleba menambahkan bahwa upaya Rusia untuk menyabotase KTT ini difokuskan pada negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa China “percaya semua upaya yang kondusif untuk penyelesaian krisis secara damai harus didukung.”

China telah menyerukan konferensi perdamaian dengan partisipasi yang setara dari semua pihak, termasuk Rusia. Rusia juga menyebut rencana perdamaian Zelenskyy yang mengharuskan penarikan Rusia dari wilayah Ukraina sebagai sesuatu yang tidak mungkin.

Meski menyatakan netralitasnya, perdagangan China dengan Rusia telah berkembang dan memungkinkan Moskow untuk menghadapi berbagai sanksi ekonomi Barat.

Badan intelijen Ukraina, Amerika Serikat, dan sejumlah negara lainnya juga mengatakan bahwa terdapat bukti yang menunjukkan bahwa suku cadang China digunakan dalam persenjataan Rusia, bahkan jika China tidak secara langsung mempersenjatai tetangganya. [th/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG