Apa pun cuacanya, apa pun medannya, kambing, yang seolah tak pernah bisa berhenti makan, terus bekerja sepanjang hari. Kambing-kambing tersebut dimanfaatkan di beberapa daerah di bagian tenggara Queensland untuk memakan gulma yang tak diinginkan.
Penggembala kambing Sandrine Rangeon, mengatakan, kambing-kambing itu biasanya makan gulma di daerah seluas satu atau dua hektare per minggu.
Hanya perlu waktu beberapa hari bagi seratus ekor kambing milik Rangeon untuk mengubah satu perbukitan yang ditumbuhi gulma menjadi lahan yang bisa dimanfaatkan.
Rangeon menambahkan,"Mereka dapat bekerja di medan yang cukup terjal, di mana mesin tak mampu mengaksesnya.”
Dengan menggunakan kambing pemakan gulma, kata Rangeon, pemilik lahan dapat menghindari penggunaan terlalu banyak herbisida yang dampaknya benar-benar buruk.
Pemilik lahan Kate Haigh tidak ingin menggunakan bahan kimia beracun di propertinya selama 18 bulan ini. Alih-alih, ia menyewa kambing. Mengenai herbisida, Haigh menjelaskan,"Ini membunuh semuanya. Anda tahu ini membunuh apa yang ada di atas permukaan tanah maupun yang ada di bawah permukaan dan itulah tempat di mana banyak mikroorganisme tumbuh.”
Bukan hanya pemilik lahan yang merasakan manfaat dari solusi empat kaki ini. Di New South Wales, Dinas Pemadam Kebakaran Perdesaan (RFS) menggunakannya untuk mengurangi bahaya kebakaran di daerah-daerah berisiko. Sejauh ini, hasilnya menjanjikan.
Justin Zwan dari RFS New South Wales, mengatakan,"Kita harus memikirkan cara-cara lain yang diperlukan untuk mengurangi bahaya kebakaran mengingat kondisi cuaca.”
Tetapi memanfaatkan kambing juga punya tantangan tersendiri. Rangeon menjelaskan,"Kambing dikenal sebagai tukang kabur, jadi saya harus memastikan bahwa pagar saya sempurna setiap saat.”
Kambing juga menjadi sumber keingintahuan warga setempat ketika berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya. Rangeon mengemukakan bahwa tak sedikit orang yang memperlambat laju kendaraan mereka untuk melihat ia dan kambing-kambingnya yang sedang bekerja. [uh/ab]
Forum