Pejabat Kamboja dan Vietnam mengatakan mereka siap untuk mengambil langkah-langkah yang lebih kuat untuk memantau flu burung di kawasan itu.
Setelah pembicaraan selama dua hari di Phnom Penh, Wakil Dirjen Kementrian Pertanian dan Departemen Kesehatan Hewan Mai Van Hiep hari Selasa mengatakan upaya-upaya itu akan mencakup pemantauan ketat perdagangan unggas dan perbagian informasi yang lebih baik di perbatasan.
Flu burung telah menewaskan 14 warga Kamboja dan 63 warga Vietnam sejak tahun lalu, menjadikan kedua negara yang terparah terkena flu burung di Asia Tenggara.
Hampir semua kasus infeksi H5N1 pada manusia telah ditelusuri terkait kontak langsung dengan unggas yang terkena penyakit. Penyakit itu menyebabkan komplikasi pernafasan dan bisa menyebabkan kematian.
Setelah pembicaraan selama dua hari di Phnom Penh, Wakil Dirjen Kementrian Pertanian dan Departemen Kesehatan Hewan Mai Van Hiep hari Selasa mengatakan upaya-upaya itu akan mencakup pemantauan ketat perdagangan unggas dan perbagian informasi yang lebih baik di perbatasan.
Flu burung telah menewaskan 14 warga Kamboja dan 63 warga Vietnam sejak tahun lalu, menjadikan kedua negara yang terparah terkena flu burung di Asia Tenggara.
Hampir semua kasus infeksi H5N1 pada manusia telah ditelusuri terkait kontak langsung dengan unggas yang terkena penyakit. Penyakit itu menyebabkan komplikasi pernafasan dan bisa menyebabkan kematian.