Kanada, Kamis (23/4), menjanjikan anggaran baru untuk mengembangkan dan sekaligus memproduksi vaksin secara massal dalam upaya memberantas virus corona, sementara Provinsi Saskatchewan di bagian barat mengungkapkan rencananya untuk secara perlahan-lahan memulai kembali kegiatan perekonomian.
Sepuluh Provinsi di Kanada telah menutup seluruh bisnis yang tidak esensial dan menyerukan kepada warga untuk tinggal di rumah sejak Maret lalu guna memperlambat perebakan Covid-19, penyakit pernafasan yang disebabkan oleh virus corona baru.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan kepada wartawan Ottawa akan menghabiskan sekitar 1,1 miliar dolar Kanada atau sekitar Rp 12 triliun untuk meningkatkan riset vaksin, uji coba klinis dan pengujian di tingkat nasional.
“Begitu kita berhasil mengembangkan vaksin, apakah itu di Kanada atau tempat lain di seluruh dunia, kita akan memproduksinya,” ujar Trudeau.
Merujuk pada kompetisi global untuk memproduksi peralatan pelindung diri di tengah pandemi ini, Trudeau mengatakan “sebagian investasi itu akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas pengembangan vaksin dan produksi massal vaksin ini di Kanada.”
Data resmi pemerintah, Kamis (23/4), menunjukkan jumlah kematian akibat virus corona di Kanada meningkat menjadi 2.028 orang, naik 8 persen dari sehari sebelumnya.
Dalam perkembangan lainnya Saskatchewan berencana memulai kembali kegiatan perekonomian pada 4 Mei, diawali dengan layanan medis seperti dokter gigi dan chiropractor (ahli mengatasi gangguan pada sistem otot, tulang belakang dan sistem syaraf). Lapangan-lapangan golf akan dibuka kembali pada 15 Mei. Tahap kedua akan dimulai pada 19 Mei, di mana toko-toko eceran dan layanan seperti salon potong rambut dan terapi pijat diizinkan buka.
Meskipun demikian pembatasan yang lebih luas akan diterapkan di tempat-tempat seperti rumah jompo, termasuk pembatasan pertemuan lebih dari 10 orang. Pengujian dan pelacakan kontak akan ditingkatkan. [em/pp]