Seorang politisi Rusia yang berharap dapat melawan Presiden Vladimir Putin dalam pemilihan presiden mendatang menggambarkan keputusan Kremlin untuk berperang melawans Ukraina sebagai sebuah "kesalahan besar" pada Kamis (11/1) ketika dia berbicara dengan sejumlah istri tentara.
Politisi tersebut, Boris Nadezhdin, mengatakan kepada para istri tentara itu bahwa perang melawan Ukraina merupakan "kesalahan besar yang dilakukan oleh Putih, dan sudah tentu konsekuensinya sangat mengerikan."
Tentara di garis depan "membayar hutang, mengucurkan darah mereka disana dan mempertaruhkan nyawa mereka, yang kita inginkan adalah agar mereka pulang kembali," katanya.
Nadezhin mewakili partai berhaluan kanan tengah, Prakarsa Sipil, yang tidak memiliki kursi di parlemen. Dia berusaha mengumpulkan 100.000 tandatangan dari orang-orang di seluruh negara agar bisa ikut kampanye melawan Putin, yang sudah berkuasa di Rusia selama lebih dari 20 tahun.
Putin sudah terjamin akan terpilih kembali pada Maret mendatang.
Di ibu kota Latvia, Riga, pada Kamis, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan rencana Moskow adalah untuk membuat kemajuan taktis di medan perang menjelang pemilihan presiden dan Rusia selanjutnya akan melancarkan aksi militer yang lebih besar.
Komentar tersebut datang dalam pemberhentian akhir Zelenskyy pada kunjungannya ke tiga negara Baltik.
Sebelumnya pada Kamis dalam kunjungannya ke Estonia, Zelenskyy mengatakan gencatan senjata dalam perang Rusia melawan Ukraina hanya akan menguntungkan Rusia dengan membuatnya negara itu memiliki kesempatan untuk meningkatkan pasokan senjata dan "menabrak kami." [jm/rs]
Forum