Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada hari Minggu (4/12) merupakan sebuah kesalahan besar untuk berhenti berbicara sama sekali dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Scholz menyampaikan hal itu setelah dirinya dan Putin berbincang melalui sambungan telepon Jumat (2/12) lalu untuk mendiskusikan invasi Rusia ke Ukraina yang masih berlanjut.
“Itu sebabnya penting bagi presiden Prancis dan saya, sebagai perwakilan negara-negara G7 dan dua negara anggota NATO, untuk kembali mengupayakan dialog. Namun, tanpa ilusi,” kata Scholz pada sebuah upacara penganugerahan penghargaan Hadiah Marion Doenhoff yang tahun ini diberikan kepada Irina Scherbakowa, pendiri organisasi HAM Rusia Memorial.
Scholz mengatakan dirinya membahas serangan Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina dan perlunya pasukan Rusia untuk mundur dari Ukraina dalam pembicaraan telepon itu.
“Saya akan terus melakukannya, berapa lama pun perbincangan itu berlangsung,” tambah Scholz.
Dalam pidatonya sebelum menyerahkan hadiah itu kepada Scherbakowa, Scholz memuji perjuangan perempuan itu dan bahwa hadiah itu diberikan kepadanya untuk mewakili semua warga Rusia yang dapat membayangkan “masa depan Rusia yang berbeda, lebih baik dan lebih cerah.”
Memorial juga menerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini bersama dengan pegiat hak asasi manusia asal Belarusia Ales Bialiatski dan organisasi HAM Ukraina Center for Civil Liberties. [rd/jm]
Forum