Kanselir Jerman Olaf Scholz menyerukan kepada negara-negara Uni Eropa untuk menambah dukungan bagi Ukraina. Hal itu ia sampaikan pada hari Senin (8/1) usai pertemuannya dengan Perdana Menteri Luksemburg Luc Frieden di Berlin.
“Sepenting apa pun kontribusi kita di Jerman tidak akan cukup untuk menjamin keamanan jangka panjang Ukraina. Oleh karena itu, saya meminta sekutu-sekutu kami di Uni Eropa untuk meningkatkan juga upaya mereka dalam mendukung Ukraina,” kata Scholz.
Scholz mengatakan, pengiriman senjata ke Ukraina yang direncanakan sebagian besar negara Uni Eropa “terlalu sedikit.”
“Eropa harus menunjukkan bahwa mereka mendukung Ukraina, mendukung kemerdekaan, hukum internasional dan nilai-nilai Eropa,” tambahnya.
Scholz juga menyerukan perbaikan kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza, di mana perang telah berkecamuk selama tiga bulan terakhir.
“Pengiriman bantuan kemanusiaan di wilayah Palestina sangat berbahaya. Peringatan dari organisasi bantuan internasional tidak boleh diabaikan,” katanya.
Perang di Gaza kembali mengemuka setelah Hamas melancarkan serangan ke Israel selatan pada 7 Oktober lalu.
Serangan Hamas dan militan lainnya telah menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel selatan pada hari itu, sebagian besarnya warga sipil. Mereka juga menculik sekitar 250 orang, di mana lebih dari 100 di antaranya telah dibebaskan selama gencatan senjata sementara pada bulan November.
Lebih dari 23.000 penduduk Palestina tewas, sekitar dua pertiganya perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 58.000 lainnya terluka sejak perang dimulai, menurut kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Data korban tewas warga sipil dan petempur tidak dipisahkan. [rd/jm]
Forum