Kantor Pos Amerika Serikat (USPS) meminta pemerintahan Presiden Joe Biden agar menangguhkan sementara persyaratan baru terkait vaksin atau tes COVID-19 yang diperuntukkan bagi bisnis besar, di mana USPS dengan 650.000 karyawannya menjadi salah satu badan usaha yang harus menjalani peraturan tersebut. Menurut USPS, aturan itu berpotensi menimbulkan "bencana".
Wakil Kepala Kantor Pos Doug Tulino dalam surat yang dirilis, pada Selasa (4/1) yang didapat oleh kantor berita Reuters, meminta Badan Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) untuk memundurkan tenggat pemberlakuan peraturan tersebut selama 120 hari.
Peraturan tersebut berdampak pada lebih dari 80 juta pekerja Amerika.
USPS, salah satu perusahaan sipil terbesar Amerika Serikat (AS), mengatakan tidak bisa memenuhi persyaratan dalam tenggat saat ini dan juga menghadapi persyaratan hukum yang memakan waktu untuk menggunakan dan mengumpulkan informasi medis dan persyaratan perundingan bersama.
USPS juga mengutip kekurangan staf dan mengatakan mereka perlu melatih "puluhan ribu supervisor dan manajer lokal" untuk memantau kepatuhan karyawan terhadap peraturan tersebut.
USPS menginginkan persetujuan untuk terus menggunakan kebijakan mitigasi COVID-19 saat ini sementara permintaannya sedang dipertimbangkan. Kantor USPS tersebar di 30.000 lokasi di seluruh Amerika. [ka/mg]