Dua kapal perang China telah melakukan kunjungan pertama ke pangkalan Angkatan Laut Kamboja yang telah lama dikhawatirkan Washington akan meningkatkan pengaruh Beijing di Teluk Thailand.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Kamboja mengatakan pada hari Kamis (7/12) bahwa pekerjaan yang didanai China untuk memperluas pangkalan Ream, dekat kota pelabuhan Sihanoukville, akan “segera selesai.”
Menteri Pertahanan Kamboja Tea Seiha mengatakan di halaman Facebooknya bahwa ia telah mengunjungi dua kapal yang berlabuh di pangkalan itu pada hari Minggu “untuk mempersiapkan pelatihan armada Angkatan Laut Kamboja kami.”
Para pejabat Kamboja menolak memberikan rincian mengenai kapal-kapal tersebut, tujuan kunjungan mereka atau berapa lama mereka tinggal, namun sebuah tanda di salah satu gang mengidentifikasikan bahwa kapal tersebut milik Angkatan Laut China.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan: "China dan Kamboja memiliki persahabatan yang sangat dalam, dan kedua belah pihak telah mengembangkan kerja sama yang sangat sukses di banyak bidang."
Wakil Ketua Komisi Militer Pusat China, Jenderal He Weidong, mengunjungi Phnom Penh awal pekan ini dan bertemu dengan Perdana Menteri Hun Manet.
Kamboja telah lama menjalin hubungan dekat dengan Beijing dan para pejabat AS khawatir bahwa pangkalan tersebut akan meningkatkan upaya China untuk menopang kekuatan internasionalnya melalui serangkaian pos terdepan angkatan laut dan militer.
Citra satelit yang dipublikasikan pada bulan Juli menunjukkan bahwa dermaga sepanjang 363 meter telah dibangun dan menjorok ke laut.
Para pejabat Kamboja pada saat itu membantah dermaga itu dimaksudkan untuk menampung kapal induk. [ab/uh]
Forum