Upaya pencarian dan penyelamatan korban tenggelamnya kapal Feri KMP Bandeng di perairan Loloda Kepulauan, Halmahera Utara, Maluku Utara masih terus berlanjut. Dari informasi awal 42 orang penumpang dan Anak Buah Kapal (ABK) Tim penyelamat gabungan menemukan dan mengevakuasi 46 orang dalam kondisi hidup.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan kelas B Ternate, Muhammad Arafah melalui sambungan telepon kepada VOA, Kamis siang(16/8) mengatakan masih ada lima orang lagi yang diketahui masih hilang.
“Pencarian penyelamatan lima orang yang masih dalam pencarian belum membuahkan hasil. Yang sudah berhasil di evakuasi 46 orang. Dari 42 orang laporan awal setelah melaksanakan pencarian dan evakuasi kami menemukan 46 orang. Sementara laporan dari ABK masih ada lima orang lagi yang harus dicari diantaranya 4 ABK, satu orang penumpang,” kata Muhammad Arafah.
Kondisi cuaca yang ekstrem serta keterbatasan jaringan komunikasi baik melalui jalur telepon selular maupun radio komunikasi menyulitkan koordinasi antara petugas di Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Ternate dengan petugas tim penyelamat di Kapal KN Pandudewanata milik Basarnas. Lokasi tenggelamnya kapal KMP Bandeng di perairan Loloda kepulauan Halmahera utara berjarak 88 nautical miles atau setara 162 km dari Pelabuhan Tobelo, Halmahera Utara dengan waktu tempuh 4 jam 25 menit.
“Kendala cuaca ekstrem gelombang 3 sampai 4 meter dan jaringan komunikasi juga untuk sinyal tidak bisa juga kita berkomunikasi antara kantor dengan di kapal dan kami menggunakan radio SSB untuk berkomunikasi, kadangkala di KN Pandudewanata tidak bisa menerima,” kata Muhammad Arafah.
Dihubungi secara terpisah Kepala Bidang Humas Polda Maluku Utara AKBP Hendri Badar mengatakan tenggelamnya Kapal KMP Bandeng diduga karena terjadinya kebocoran yang kemudian membuat mesin kapal itu mati. Ia mengatakan penyelidikan atas tenggelamnya kapal tersebut baru akan dilakukan setelah proses evakuasi terhadap seluruh penumpang dan ABK kapal selesai dilakukan.
“Informasi terakhir itu terjadi kebocoran. Lost contact, kebocoran, mesin mati, sehingga air masuk dan tenggelam. Iya kita masih prioritaskan seperti itu terhadap korban kita berikan pelayanan yang maksimal kepada mereka yang masih hidup kita berikan pemulihan kesehatan supaya mereka bisa beraktifitas lagi,” kata AKBP Hendri Badar.
Ditambahkannya, para penumpang dan ABK Kapal Bandeng yang selamat telah dibawa menggunakan KN SAR Pandudewanata menuju pelabuhan Ahmad Yani Ternate pada Kamis pagi. Mereka kemudian menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah Sakit Umum Hasan Boesoerie Ternate.
KMP Bandeng diketahui bertolak dari Pelabuhan Tobelo Halmahera Utara pada Selasa malam (14/8) menuju Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara ketika mengalami kecelakaan di perairan Loloda Kepulauan, Halmahera Utara.Kapal itu juga memuat 12 truk berukuran sedang dan besar. [yl/em]