Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya melepaskan tembakan peringatan ke arah kapal Korea Utara yang melintasi perbatasan laut pada Sabtu (15/4). Hal tersebut diungkapkan Seoul sehari setelah insiden yang terjadi di tengah ketegangan baru-baru ini terkait uji coba rudal Korea Utara.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan pihaknya melepaskan tembakan peringatan dan mengeluarkan peringatan untuk mengusir kapal patroli Korea Utara yang melanggar Garis Batas Utara (Northern Limit Line/NLL), batas laut de facto, sekitar pukul 11.00 waktu setempat pada Sabtu (15/4).
"Militer kami mempertahankan postur pertempuran yang menentukan sambil memantau pergerakan musuh sebagai persiapan dalam menghadapi potensi provokasi terkait pelanggaran NLL oleh kapal patroli Korea Utara," kata JCS dalam sebuah pernyataan pada Minggu (16/4).
Selama beroperasi, sebuah kapal patroli Korea Selatan melakukan "kontak ringan" dengan kapal penangkap ikan China di dekatnya karena jarak pandang yang buruk. Kontak ring itu tidak mengakibatkan masalah keamanan, tapi awak Korea Selatan mengalami luka ringan, tambah JCS.
Pelanggaran batas laut itu terjadi ketikaPyongyang meningkatkan aktivitas militernya dalam beberapa pekan terakhir, termasuk melakukan uji coba rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat pada Jumat (14/4). Para pakar berpendapat uji coba tersebut akan memfasilitasi peluncuran rudal.
Sejak 1990-an, Pyongyang mempermasalahkan NLL - yang dibuat pada akhir Perang Koreapada 1950-19553 - dengan alasan NLL seharusnya berada jauh di selatan.
Oktober lalu, kedua negara Korea tersebut saling menembakkan tembakan peringatan di perairan barat, menuduh satu sama lain telah melanggar perbatasan laut di wilayah yang sering terjadi konfrontasi.
Pyongyang mengancam akan mengambil tindakan militer ketika pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) melakukan latihan bersama yang rutin digelar pada musim semi setiap tahun sejak Maret. [ah/ft]
Forum