Pihak berwenang menyatakan sejauh ini hanya sekitar delapan penyintas yang berhasil diselamatkan, dan sekitar 50 Muslim Rohingya dari Burma dikhawatirkan tewas setelah sebuah kapal pencari suaka terbalik, hari Minggu (4/11) dini hari. Kapal naas yang mengangkut sekitar 70 pencari suaka tersebut terbalik di lepas pantai sebelah barat Burma, di Teluk Benggala.
Para anggota keluarga penumpang kapal itu hari Senin (4/11) menyusuri pesisir Barat Burma, untuk mencari korban lainnya. Kapal itu sedang menuju Bangladesh sewaktu tenggelam.
Menurut para aktivis, ribuan orang Rohingya telah mulai meninggalkan Burma, mengawali migrasi musiman yang berbahaya untuk menghindari apa yang mereka sebut penindasan di Burma. Komisi Tinggi PBB urusan Pengungsi menyatakan sebanyak 1.500 orang telah berlayar pada pekan lalu.
Kekerasan antara warga Muslim dan Budhis di negara bagian Rakhine tahun lalu menewaskan lebih dari 200 orang dan membuat 140 ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Para anggota keluarga penumpang kapal itu hari Senin (4/11) menyusuri pesisir Barat Burma, untuk mencari korban lainnya. Kapal itu sedang menuju Bangladesh sewaktu tenggelam.
Menurut para aktivis, ribuan orang Rohingya telah mulai meninggalkan Burma, mengawali migrasi musiman yang berbahaya untuk menghindari apa yang mereka sebut penindasan di Burma. Komisi Tinggi PBB urusan Pengungsi menyatakan sebanyak 1.500 orang telah berlayar pada pekan lalu.
Kekerasan antara warga Muslim dan Budhis di negara bagian Rakhine tahun lalu menewaskan lebih dari 200 orang dan membuat 140 ribu orang kehilangan tempat tinggal.