Sebuah kapal yang mengungsikan sebanyak 150 orang pengungsi Muslim Rohingya, terbalik di lepas pantai Burma Barat, sementara puluhan ribu orang lainnya bergegas meninggalkan kamp-kamp pengungsi di dataran rendah sebagai persiapan untuk menghadapi badai topan yang diperkirakan akan menghantam wilayah tersebut.
Kantor PBB urusan Koordinasi Masalah Kemanusiaan mengatakan kecelakaan itu terjadi ketika sekelompok lima kapal yang mengangkut kira-kira 100 orang menubruk batu dekat daerah Pauktaw di negara bagian Rakhine. Kantor tersebut mengatakan 42 orang selamat dalam kecelakaan itu. Nasib pengungsi lainnya tidak diketahui.
Insiden itu terjadi hari Senin, ketika orang-orang yang sudah kehilangan tempat tinggal itu sedang dipindahkan ke apa yang disebut kantor PBB “perkampungan Muslim lain” di kawasan Burma itu.
Badan-badan bantuan terus memperingatkan kemungkinan bencana kemanusiaan yang dapat diakibatkan banjir dan lumpur longsor ketika topan tropis Mahasen sampai ke pantai Burma barat dan Bangladesh Rabu malam.
Yang paling berisiko adalah puluhan ribu orang, yang sebagian besar Muslim Rohingya, yang tinggal di kamp-kamp kumuh pengungsi di daerah yang sering kebanjiran di Rakhine. Mereka mengungsi setelah kekerasan sektarian antara penganut Budha dan Muslim tahun lalu yang menewaskan hampir 200 orang.
Kantor PBB urusan Koordinasi Masalah Kemanusiaan mengatakan kecelakaan itu terjadi ketika sekelompok lima kapal yang mengangkut kira-kira 100 orang menubruk batu dekat daerah Pauktaw di negara bagian Rakhine. Kantor tersebut mengatakan 42 orang selamat dalam kecelakaan itu. Nasib pengungsi lainnya tidak diketahui.
Insiden itu terjadi hari Senin, ketika orang-orang yang sudah kehilangan tempat tinggal itu sedang dipindahkan ke apa yang disebut kantor PBB “perkampungan Muslim lain” di kawasan Burma itu.
Badan-badan bantuan terus memperingatkan kemungkinan bencana kemanusiaan yang dapat diakibatkan banjir dan lumpur longsor ketika topan tropis Mahasen sampai ke pantai Burma barat dan Bangladesh Rabu malam.
Yang paling berisiko adalah puluhan ribu orang, yang sebagian besar Muslim Rohingya, yang tinggal di kamp-kamp kumuh pengungsi di daerah yang sering kebanjiran di Rakhine. Mereka mengungsi setelah kekerasan sektarian antara penganut Budha dan Muslim tahun lalu yang menewaskan hampir 200 orang.