Tautan-tautan Akses

Kapal Perang AS dan Kanada Lintasi Selat Taiwan Pascalatihan China


Kapal penghancur USS Higgins bergerak melintasi Selat Taiwan dalam pelayaran rutin pada 20 September 2022. (Foto: Mass Communication Specialist 1st Class Donavan K. Patubo/U.S. Navy via AP)
Kapal penghancur USS Higgins bergerak melintasi Selat Taiwan dalam pelayaran rutin pada 20 September 2022. (Foto: Mass Communication Specialist 1st Class Donavan K. Patubo/U.S. Navy via AP)

Sebuah kapal perang Amerika Serikat dan sebuah kapal perang Kanada berlayar melintasi Selat Taiwan pada hari Minggu (20/10), kurang dari seminggu setelah China melakukan latihan perang baru di sekitar pulau itu, dan Beijing mengecam misi kedua kapal tersebut sebagai sesuatu yang “mengganggu.”

Angkatan Laut AS, yang terkadang ditemani kapal perang dari negara-negara sekutu, melintasi selat tersebut sekitar satu bulan sekali. China, yang mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya, juga mengatakan bahwa jalur perairan strategis itu adalah miliknya.

Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan pada Senin (21/10) bahwa kapal perusak USS Higgins dan fregat Kanada HMCS Vancouver melakukan transit “rutin” pada hari Minggu “melalui perairan di mana kebebasan navigasi laut lepas dan penerbangan lintas batas berlaku sesuai dengan hukum internasional.”

Menurut sebuah pernyataannya, transit tersebut menunjukkan komitmen Amerika Serikat dan Kanada untuk menegakkan kebebasan navigasi bagi semua negara.

“Hak-hak navigasi dan kebebasan masyarakat internasional di Selat Taiwan tidak boleh dibatasi. Amerika Serikat menolak setiap pernyataan kedaulatan atau yurisdiksi yang tidak sesuai dengan kebebasan navigasi, penerbangan, dan penggunaan laut dan udara yang sah,” katanya.

Komando Palagan Timur China mengatakan bahwa pasukannya memantau dan memperingatkan kapal-kapal tersebut.

“Tindakan Amerika Serikat dan Kanada menyebabkan masalah dan mengganggu perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” tambahnya.

China menggelar latihan perang pada hari Senin (14/10) lalu yang diklaim sebagai peringatan terhadap “tindakan separatis;” mengundang kecaman dari pemerintah Taiwan dan AS.

Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan Beijing dengan mengatakan bahwa hanya rakyat pulau tersebut yang bisa menentukan masa depan mereka. [th/ka]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG