Sebuah kapal Angkatan Laut Amerika berlayar melintasi Selat Taiwan, Kamis (25/7), sehari setelah China mengeluarkan peringatan keras terhadap campur tangan asing dalam upayanya untuk bersatu lagi dengan Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.
Seorang juru bicara Armada ke-7 Angkatan Laut Amerika mengemukakan, kapal penjelajah bersenjata rudal USS Antietam melakukan latihan “kebebasan navigasi” melalui perairan luas yang memisahkan kedua pihak yang bersaingan itu. Komandan kapal, Clay Doss, mengatakan, misi itu “menunjukkan komitmen Amerika terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.”
“Angkatan Laut Amerika akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di manapun yang diperbolehkan oleh hukum internasional,” jelas Doss dalam suatu pernyataan. Amerika melakukan latihan-latihan serupa melalui Selat Taiwan dua kali pada tahun 2018.
Kementerian Pertahanan China, Rabu (24/7) mengeluarkan dokumen kebijakan yang berisikan tekad untuk berperang dengan siapapun yang mencampuri tujuan lamanya untuk bersatu kembali dengan Taiwan, yang dianggapnya sebagai provinsi yang membangkang. Dokumen itu juga menuduh Amerika Serikat merongrong keamanan global, dan mencela penjualan senjata Amerika ke Taiwan. Amerika tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, tetapi terikat oleh undang-undang untuk memberi Taiwan peralatan militer yang memadai untuk membela diri. [uh/ab]