Kapal pesiar mewah seharga $250 juta (sekitar 3,6 triliun rupiah), yang disita untuk keperluan penyelidikan korupsi miliaran dolar pengelola dana negara 1Malaysia Development Bhd, tiba di pelabuhan di Malaysia, Selasa (7/8), Reuters melaporkan. Kapal itu tiba enam bulan setelah disita.
Kapal Equanimity yang terdaftar di Kepulauan Cayman disita oleh pihak berwenang Indonesia di Bali pada Februari 2018, atas permintaan pihak berwenang AS yang menyelidiki 1MDB.
Badan pengelola dana negara Malaysia itu menjadi pusat penyelidikan tindak pidana pencucian uang di enam negara, termasuk AS, Swiss dan Singapura. Menurut Departemen Kehakiman AS, pejabat tinggi dan rekanan 1MDB menyalahgunakan setidaknya $4,5 miliar dana.
Kapal pesiar itu, termasuk juga real estat, perhiasan dan lukisan Picasso, menurut Departemen Kehakiman AS, dibeli dengan dana yang diambil dari 1MDB.
Kapal pesiar itu berlayar menuju pelabuhan Port Klang, dekat Kuala Lumpur, ditengah penjagaan ketat dan didampingi kapal-kapal polairud. Sementara itu media dan para pengunjung berusaha melihat kapal tersebut.
Begitu berlabuh, puluhan penegak hukum Malaysia menaiki kapal dan membacakan perintah penangkapan atas kapal tersebut, memeriksa dan menanyai para anak buah kapal. Pihak berwenang Indonesia, yang menyita kapal itu, menyerahkan Equanimity kepada Malaysia pada Senin (5/8). [ft]
