Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF), Jumat (8/1), mengatakan tiga pebulu tangkis Indonesia dilarang dari semua kegiatan yang berhubungan dengan olahraga itu seumur hidup setelah dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran terkait pengaturan pertandingan, manipulasi pertandingan, dan taruhan,
Lima pemain lainnya, menurut laporan Reuters, Jumat (8/1), dinyatakan bersalah karena melanggar kode etik dan diskors antara enam dan 12 tahun. Mereka masing-masing didenda antara $3.000 dan $12 ribu.
Kedelapan pemain, yang berkompetisi di kompetisi internasional tingkat rendah kebanyakan di Asia hingga 2019, untuk sementara diskors pada Januari 2020 setelah pelapor tindak pidana (whistleblower) mendorong BWF untuk memulai penyelidikannya.
"Tiga dari mereka ditemukan telah berkoordinasi dan mengatur orang lain agar terlibat dalam perilaku tersebut dan telah diskors dari semua kegiatan terkait bulu tangkis seumur hidup," kata BWF dalam sebuah pernyataan.
BWF mengatakan mereka dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut di Pengadilan Arbitrase Olahraga dalam waktu 21 hari.
BWF mengatakan seorang warga negara Malaysia juga terkena skorsing seumur hidup setelah dinyatakan bersalah menawarkan uang kepada pemain internasional untuk memanipulasi pertandingan.
"Unit Integritas BWF telah menyelidiki individu tersebut selama beberapa tahun," kata federasi.
Persidangan untuk kedua kasus telah selesai akhir tahun lalu. [ah/au/ft]
