Rinciannya belum jelas benar tetapi kantor berita pemerintah Libya menyatakan kawanan bersenjata menyerbu beberapa bangunan di kota pesisir itu hari Jumat (13/2) dan Sabtu (14/2) dan terus mendudukinya.
Tidak jelas dengan siapa kawanan itu berafiliasi, meskipun surat kabar Libya Herald melaporkan mereka adalah para anggota kelompok Negara Islam.
Sebelumnya pekan ini, sebuah laporan PBB menyatakan Libya dilanda kekacauan, pelanggaran hukum dan konflik bersenjata. PBB memberikan gambaran suram masyarakat yang dipimpin beberapa faksi bersenjata.
Para penulis laporan itu menyatakan Libya menghadapi krisis politik terburuk dan meningkatnya kekerasan sejak konflik bersenjata 2011 yang menggulingkan diktator Moammar Gadhafi yang lama berkuasa.
Dua kubu di parlemen dan pemerintahan yang saling bersaing sama-sama mengklaim keabsahan dan hak untuk memerintah Libya. Dalam kenyataannya, laporan itu menyatakan kelompok-kelompok bersenjata yang kuat menjalankan kontrol secara efektif, melakukan pelanggaran HAM tanpa dihukum.