Sedikitnya 15 penganut Katolik tewas di sebuah desa di Burkina Faso pada hari Minggu (25/2) ketika orang-orang bersenjata menyerang sebuah komunitas ketika mereka berkumpul untuk mengadakan misa di wilayah utara yang dilanda konflik di negara itu, kata para pengurus Gereja.
Kekerasan di desa Essakane adalah sebuah “serangan teroris” yang menyebabkan 12 warga Katolik tewas di tempat kejadian, sementara tiga lainnya meninggal kemudian saat mereka dirawat karena luka-luka yang mereka alami, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kepala Biara Jean-Pierre Sawadogo, vikaris jenderal Keuskupan Dori, tempat serangan itu terjadi.
Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan mengenai serangan itu, dan tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Namun kecurigaan tertuju pada kelompok jihad yang sering menyerang komunitas terpencil dan pasukan keamanan, terutama di wilayah utara.
“Dalam keadaan yang menyakitkan ini, kami mengajak Anda untuk berdoa kepada Tuhan bagi mereka yang meninggal dalam iman, untuk kesembuhan bagi yang terluka dan… untuk pertobatan mereka yang terus menabur kematian dan kehancuran di negara kita,” kata Sawadogo dalam sebuah pernyataan.
Sekitar setengah wilayah Burkina Faso berada di luar kendali pemerintah sementara kelompok jihad telah merusak negara itu selama bertahun-tahun. Kelompok itu telah membunuh ribuan orang dan membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi, dan semakin mengancam stabilitas negara yang mengalami dua kudeta pada tahun 2022 lalu.
Junta negara itu telah berjuang untuk memulihkan perdamaian di titik-titik rawan kekerasan. Sejak kudeta pertama pada Januari 2022, jumlah orang yang dibunuh oleh kelompok jihad meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan 18 bulan sebelumnya, menurut laporan Pusat Studi Strategis Afrika pada bulan Agustus lalu. [lt/rs]
Forum