SEOUL, KOREA SELATAN —
Korea Utara dan Korea Selatan telah sepakat untuk membuka kembali kompleks industri bersama di Kaesong setelah Pyongyang setuju untuk memenuhi tuntutan utama Seoul. Korea Utara secara sepihak menutup zona industri itu pada bulan April, tetapi sebuah kesepakatan dicapai hari Rabu yang memungkinkan pengelolaan bersama dan mengundang investor asing untuk pertama kalinya.
Setelah perundingan maraton semalaman, para juru runding Korea Utara dan Selatan hari Rabu (11/9) pagi sepakat untuk uji coba pembukaan kembali kompleks industri penting Kaesong yang merupakan proyek simbolis antara keduanya.
Kesepakatan yang dicapai setelah berbulan-bulan perundingan, akan memulai produksi hari Senin untuk pertama kalinya sejak April ketika zona industri yang dikelola bersama itu ditangguhkan secara sepihak.
Pyongyang menarik 55.000 pekerjanya dari kawasan industri Kaesong dengan mengatakan adanya ketegangan yang disebabkan latihan-latihan militer Korea Selatan – Amerika.
Pyongyang dan Seoul setuju bulan Agustus untuk membuka kembali kawasan industri itu tetapi diperlukan perundingan berminggu-minggu untuk menyelesaikan rincian-rinciannya.
Kepala delegasi Korea Selatan dalam perundingan itu, Kim Ki-woong, mengatakan kedua pihak setuju untuk mengatasi masalah di masa yang akan datang melalui sebuah komisi bersama.
Dia mengatakan pihak Korea Utara telah setuju, jika terjadi masalah yang berkaitan dengan Komplek Industri Kaesong mereka akan membahas melalui komisi bersama.
Oleh karena itu, katanya, mereka memiliki suatu kerangka kerja untuk mencari pemecahannya. Dia menambahkan bahwa kerangka ini akan membantu mencegah insiden-insiden seperti itu di masa lalu.
Perusahaan bersama itu, terletak tepat di seberang perbatasan di kota terbesar kedua Korea Utara, berpasangan dengan perusahaan manufaktur Korea Selatan yang mempekerjakan tenaga kerja murah dari Korea Utara.
Komplek Kaesong itu dimulai pada tahun 2004 sebagai bagian dari kerjasama yang dilakukan oleh Presiden Korea Selatan waktu itu, Kim Dae-jung dengan Korea Utara.
Ancaman-ancaman dan usaha-usaha Korea Utara untuk membuat senjata nuklir menggagalkan sebagian besar kebijakan itu. Tapi industri bersama itu terus berproduksi, walaupun dalam periode ketegangan tinggi, hingga awal tahun ini.
Setelah perundingan maraton semalaman, para juru runding Korea Utara dan Selatan hari Rabu (11/9) pagi sepakat untuk uji coba pembukaan kembali kompleks industri penting Kaesong yang merupakan proyek simbolis antara keduanya.
Kesepakatan yang dicapai setelah berbulan-bulan perundingan, akan memulai produksi hari Senin untuk pertama kalinya sejak April ketika zona industri yang dikelola bersama itu ditangguhkan secara sepihak.
Pyongyang menarik 55.000 pekerjanya dari kawasan industri Kaesong dengan mengatakan adanya ketegangan yang disebabkan latihan-latihan militer Korea Selatan – Amerika.
Pyongyang dan Seoul setuju bulan Agustus untuk membuka kembali kawasan industri itu tetapi diperlukan perundingan berminggu-minggu untuk menyelesaikan rincian-rinciannya.
Kepala delegasi Korea Selatan dalam perundingan itu, Kim Ki-woong, mengatakan kedua pihak setuju untuk mengatasi masalah di masa yang akan datang melalui sebuah komisi bersama.
Dia mengatakan pihak Korea Utara telah setuju, jika terjadi masalah yang berkaitan dengan Komplek Industri Kaesong mereka akan membahas melalui komisi bersama.
Oleh karena itu, katanya, mereka memiliki suatu kerangka kerja untuk mencari pemecahannya. Dia menambahkan bahwa kerangka ini akan membantu mencegah insiden-insiden seperti itu di masa lalu.
Perusahaan bersama itu, terletak tepat di seberang perbatasan di kota terbesar kedua Korea Utara, berpasangan dengan perusahaan manufaktur Korea Selatan yang mempekerjakan tenaga kerja murah dari Korea Utara.
Komplek Kaesong itu dimulai pada tahun 2004 sebagai bagian dari kerjasama yang dilakukan oleh Presiden Korea Selatan waktu itu, Kim Dae-jung dengan Korea Utara.
Ancaman-ancaman dan usaha-usaha Korea Utara untuk membuat senjata nuklir menggagalkan sebagian besar kebijakan itu. Tapi industri bersama itu terus berproduksi, walaupun dalam periode ketegangan tinggi, hingga awal tahun ini.