Sedikitnya 42 orang tewas akibat kebakaran hutan yang berkecamuk di California Utara, membuat ini menjadi kebakaran hutan yang paling banyak menelan korban dalam sejarah California.
Pihak berwenang menyatakan ratusan orang lagi belum diketahui keberadaannya, empat hari setelah apa yang disebut "Camp Fire" melalap kota Paradise.
“Ini peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Sherif Butte County Kory Honea kepada wartawan. “Jika Anda berada di sana, Anda akan tahu dahsyatnya situasi yang kami hadapi, dan saya ingin mengumpulkan sebanyak mungkin jasad secepatnya karena saya tahu akibatnya pada orang-orang yang tidak tahu apa yang terjadi pada orang-orang yang mereka cintai.”
Di negara bagian yang luas di tepian Samudra Pasifik itu, kata para pejabat, 150 ribu warga telah mengungsi sementara angin kencang dan kondisi kering semakin mengobarkan api yang telah menghanguskan lebih dari 1.000 kilometer persegi lahan hutan, permukiman warga dan kawasan bisnis.
Dua kebakaran yang lebih kecil di California Selatan telah menewaskan dua orang.
Para peramal cuaca memperingatkan kondisi iklim kering dan berangin yang memicu kebakaran akan terus terjadi setidaknya hingga Selasa. Hujan yang dapat membantu petugas mendapatkan momentum dalam memadamkan api diperkirakan belum akan terjadi setidaknya dalam sepekan ini di bagian lain California.
Gubernur California Jerry Brown menetapkan situasi darurat dan meminta bantuan finansial dari pemerintah federal di Washington.
Senin malam, Presiden Donald Trump menyatakan kebakaran tersebut sebagai “bencana besar,” membuka dana federal bagi mereka yang terimbas kebakaran.
Akhir pekan lalu, Trump telah mengancam akan menghentikan bantuan pemerintah untuk California karena apa yang ia sebut manajemen hutan yang buruk di negara bagian yang paling banyak penduduknya di Amerika Serikat itu. [uh]