Para pejabat di dinas kebakaran Yunani, Selasa (24/7) menyatakan sedikitnya 49 orang tewas dan lebih dari 140 lainnya luka-luka dalam kebakaran hutan yang berkecamuk di kota-kota peristirahatan di dekat ibukota negara itu.
Pihak berwenang di kawasan telah menetapkan situasi darurat di daerah-daerah di sebelah timur dan barat Athena dan mengerahkan tentara untuk membantu memadamkan kobaran api.
Athena telah meminta dukungan darat dan udara dari Uni Eropa untuk membantu memadamkan api. Yunani menyatakan Siprus menawarkan untuk mengirim petugas pemadam, sedangkan Spanyol menawarkan bantuan pesawat untuk mencurahkan air. BBC News melaporkan negara-negara lain, termasuk Italia, Jerman, Polandia dan Perancis, telah mengirim pesawat, kendaraan dan petugas pemadam kebakaran.
Perdana Menteri Alexis Tsipras mempersingkat lawatan ke Bosnia pada hari Senin (23/7) dan kembali ke Athena untuk memimpin rapat tanggap darurat.
“Kami telah melakukan semua yang mungkin dilakukan manusia dalam upaya menangani kebakaran ini,” kata Tsipras. “Yang mengkhawatirkan adalah kebakaran-kebakaran itu terjadi serentak.”
Kebakaran pertama terjadi di sebuah hutan pinus di dekat kota kecil Kineta, 50 kilometer sebelah barat Athena.
Tiga komunitas dievakuasi, dan api menutup ruas sepanjang hampir 20 kilometer di jalan raya utama.
Suhu tinggi hingga 40 derajat Celsius telah diprediksii akan melanda Yunani. Pihak berwenang telah memperingatkan tentang tingginya ancaman kebakaran hutan. Angin yang bertiup hingga kecepatan 80 kilometer per jam menghambat upaya-upaya menanggulangi kebakaran.
Kebakaran lainnya melalap kawasan di timur laut Athena, di kawasan Penteli, yang menjalar ke kota Rafina. Walikota Rafina memperkirakan sedikitnya 100 rumah telah hancur.
Garda pantai Yunani mengirim perahu-perahu ke kawasan itu untuk mengevakuasi warga yang terperangkap di pantai akibat kebakaran tersebut. Petugas juga mencari sebuah perahu yang dilaporkan hilang. Perahu itu disebut membawa wisatawan Denmark yang sedang menyelamatkan diri dari kebakaran.
Seorang kepala dinas kebakaran setempat tampil di TV pemerintah untuk mengimbau masyarakat agar meninggalkan kawasan tersebut setelah sebagian warga berusaha tetap tinggal di kediaman mereka. [uh/ab]