Kebakaran terus menyebar pada Rabu (11/12) di wilayah Malibu, sebuah kota mewah di California yang populer di kalangan selebriti, di mana ribuan orang dievakuasi saat petugas pemadam kebakaran berjuang melawan api yang berkobar akibat angin kencang untuk menyelamatkan rumah-rumah yang terancam.
Pihak berwenang mengatakan sekitar 4.000 hektar dan sedikitnya tujuh properti, telah terbakar sejak Kebakaran Franklin terjadi pada Senin (9/12) malam di perbukitan di atas Pepperdine University.
Hingga Rabu pagi, petugas pemadam kebakaran telah mengendalikan api hingga 7%, kata petugas pemadam kebakaran.
Intensitas api telah menurun di bagian timur dan utara kota, tetapi api telah menguat di wilayah barat semalam, kata Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Los Angeles Anthony Marrone pada Rabu. Ia memperingatkan bahwa daerah tersebut belum sepenuhnya aman dari bahaya.
"Kondisi cuaca, termasuk angin kencang dan kelembapan yang rendah, akan dipantau secara ketat hari ini karena keduanya berperan penting dalam evolusi kebakaran," katanya kepada wartawan.
Akibatnya pihak berwenang setempat memperkirakan peringatan bahaya masih berlaku untuk sebagian besar pada Rabu.
Sekitar 20.000 orang berada di bawah perintah evakuasi atau peringatan pada hari Selasa (10/12) yang meminta mereka untuk bersiap mengungsi, menurut Departemen Sheriff Daerah Los Angeles.
Di antara para warga yang mengungsi dari kota tersebut adalah mantan bintang film Dick Van Dyke, 99, yang terkenal karena perannya dalam film Mary Poppins (1964): "Arlene [istrinya] dan saya telah mengevakuasi hewan-hewan kami dengan selamat, kecuali seekor kucing yang kabur saat kami pergi. Kami berdoa agar ia selamat dan agar komunitas kami selamat dari kebakaran yang mengerikan ini," tulisnya di laman Facebook miliknya pada Selasa.
Lebih dari 1.500 petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kobaran api, didukung oleh armada pesawat pengebom air.
Setelah dua musim dingin diikuti hujan yang memberi sedikit jeda, California mengalami musim kebakaran yang sangat aktif tahun ini. Pada bulan Juli-Agustus, negara bagian itu mengalami kebakaran terbesar keempat dalam sejarahnya.
Para ilmuwan meyakini bahwa gelombang panas dan kekeringan yang semakin intens memicu kebakaran hutan dan merupakan konsekuensi dari perubahan iklim. [my/jm]
Forum