Pemerintahan Obama meluncurkan kemitraan baru dengan sub-Sahara Afrika untuk meningkatkan demokrasi, pertumbuhan ekonomi, keamanan dan perdagangan di wilayah itu.
Arah kebijakan baru Presiden Obama bagi sub-Sahara Afrika didasarkan pada banyak tema yang digariskan pada pidatonya di parlemen Ghana tahun 2009. Gedung Putih mengatakan Amerika berkomitmen untuk meningkatkan kerja memperkuat lembaga-lembaga demokrasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, perdagangan dan investasi.
Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengatakan Presiden Obama sangat meyakini bahwa masa depan Afrika adalah sekarang.
"Kita bisa dan harus berbuat lebih baik dengan memperkuat kerjasama dan meningkatkan kinerja kita. Ini adalah prioritas bagi Amerika,” kata Clinton.
Arahan kebijakan itu bertujuan untuk memajukan demokrasi Afrika dengan memperkuat lembaga-lembaga pemerintahan yang lebih terbuka dan akuntabel dan dalam mempromosikan hak asasi manusia dan supremasi hukum. Juga menantang pemimpin "yang mengancam kredibilitas proses demokrasi."
Kebijakan ini memposisikan Amerika untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di sub-Sahara Afrika dengan meningkatkan tata kelola ekonomi, mempromosikan integrasi regional, memperluas akses Afrika ke pasar global dan menganjurkan perusahaan-perusahaan Amerika melakukan perdagangan dan investasi di Afrika.
Keringanan Bea Masuk di bawah African Growth and Opportunity Act/ AGOA telah meningkatkan perdagangan Amerika dengan Afrika. Menlu Clinton mengatakan kepada para pemimpin sektor publik dan swasta hari Kamis pada pertemuan tahunan penerima keringanan tersebut bahwa pemerintahan Obama tengah meminta Kongres untuk memperpanjang apa yang disebut preferensi perdagangan AGOA.
Arahan kebijakan presiden pada sub-Sahara Afrika mengatakan Amerika akan memperkuat kemitraan keamanan dengan negara-negara Afrika dan organisasi regional, sebagai "hanya pemerintah Afrika dan warganya yang secara berkelanjutan dapat mengatasi tantangan keamanan dan perpecahan internal yang telah melanda benua itu, tetapi Amerika dapat membuat perbedaan positif. "
Clinton mengatakan kebijakan itu juga terus memusatkan bantuan Amerika pada pembangunan berkelanjutan.
"Kita bisa membuat komitmen mengetahui bahwa itu bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi tetapi juga kemajuan demokrasi, peningkatan keamanan, pencapaian-pencapaian pembangunan. Karena semuanya saling berkaitan, kita akan memperkuat keamanan, kemakmuran, dan demokrasi di seluruh Afrika dan dengan demikian membantu memenuhi harapan masa depan yang damai, bebas, makmur, dan bermartabat bagi semua rakyat Afrika," papar Clinton.
Pemerintahan Obama mengatakan kebijakan baru dibangun pada apa yang mereka sebut "prestasi di berbagai bidang" di Afrika, termasuk membantu mengakhiri kekerasan politik di Pantai Gading dan Kenya, bekerja untuk membawa perdamaian ke Sudan, memberantas the Lord’s Resistance Army (Tentara Perlawanan Tuhan) dan membantu menciptakan stabilitas di Somalia.
Arah kebijakan baru Presiden Obama bagi sub-Sahara Afrika didasarkan pada banyak tema yang digariskan pada pidatonya di parlemen Ghana tahun 2009. Gedung Putih mengatakan Amerika berkomitmen untuk meningkatkan kerja memperkuat lembaga-lembaga demokrasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, perdagangan dan investasi.
Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengatakan Presiden Obama sangat meyakini bahwa masa depan Afrika adalah sekarang.
"Kita bisa dan harus berbuat lebih baik dengan memperkuat kerjasama dan meningkatkan kinerja kita. Ini adalah prioritas bagi Amerika,” kata Clinton.
Arahan kebijakan itu bertujuan untuk memajukan demokrasi Afrika dengan memperkuat lembaga-lembaga pemerintahan yang lebih terbuka dan akuntabel dan dalam mempromosikan hak asasi manusia dan supremasi hukum. Juga menantang pemimpin "yang mengancam kredibilitas proses demokrasi."
Kebijakan ini memposisikan Amerika untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di sub-Sahara Afrika dengan meningkatkan tata kelola ekonomi, mempromosikan integrasi regional, memperluas akses Afrika ke pasar global dan menganjurkan perusahaan-perusahaan Amerika melakukan perdagangan dan investasi di Afrika.
Keringanan Bea Masuk di bawah African Growth and Opportunity Act/ AGOA telah meningkatkan perdagangan Amerika dengan Afrika. Menlu Clinton mengatakan kepada para pemimpin sektor publik dan swasta hari Kamis pada pertemuan tahunan penerima keringanan tersebut bahwa pemerintahan Obama tengah meminta Kongres untuk memperpanjang apa yang disebut preferensi perdagangan AGOA.
Arahan kebijakan presiden pada sub-Sahara Afrika mengatakan Amerika akan memperkuat kemitraan keamanan dengan negara-negara Afrika dan organisasi regional, sebagai "hanya pemerintah Afrika dan warganya yang secara berkelanjutan dapat mengatasi tantangan keamanan dan perpecahan internal yang telah melanda benua itu, tetapi Amerika dapat membuat perbedaan positif. "
Clinton mengatakan kebijakan itu juga terus memusatkan bantuan Amerika pada pembangunan berkelanjutan.
"Kita bisa membuat komitmen mengetahui bahwa itu bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi tetapi juga kemajuan demokrasi, peningkatan keamanan, pencapaian-pencapaian pembangunan. Karena semuanya saling berkaitan, kita akan memperkuat keamanan, kemakmuran, dan demokrasi di seluruh Afrika dan dengan demikian membantu memenuhi harapan masa depan yang damai, bebas, makmur, dan bermartabat bagi semua rakyat Afrika," papar Clinton.
Pemerintahan Obama mengatakan kebijakan baru dibangun pada apa yang mereka sebut "prestasi di berbagai bidang" di Afrika, termasuk membantu mengakhiri kekerasan politik di Pantai Gading dan Kenya, bekerja untuk membawa perdamaian ke Sudan, memberantas the Lord’s Resistance Army (Tentara Perlawanan Tuhan) dan membantu menciptakan stabilitas di Somalia.