Para penjaga kebun binatang di Skotlandia menyalahkan kembang api dari perayaan tahunan Malam Api Unggun sebagai penyebab kematian seekor bayi panda merah bernama Roxie.
Panda berusia tiga bulan tersebut mati pada 5 November lalu setelah tersedak muntahannya sendiri yang diyakini karena stres akibat ledakan kembang api dan api unggun yang terdengar untuk menandai Hari Guy Fawkes, yang merupakan peringatan untuk menandai plot untuk meledakkan Parlemen Inggris yang gagal pada tahun 1605.
“Roxie memiliki akses ke sarangnya, tetapi suara-suara menakutkan itu tampaknya terlalu berat baginya,” ujar Ben Supple, wakil kepala eksekutif Royal Zoological Society of Scotland, yang memiliki Kebun Binatang Edinburgh. “Sangat menyedihkan melihat Roxie tersedak muntahannya pada Malam Api Unggun, dan dokter hewan kami percaya bahwa ini mungkin merupakan reaksi terhadap kembang api.”
Panda merah, hewan nokturnal seukuran kucing dengan bulu kemerahan dan ekor berbulu lebat itu, berasal dari Himalaya timur dan barat daya China.
Meskipun dilindungi di India, Bhutan, China, Nepal dan Myanmar, spesies ini terancam punah karena hilangnya habitat, perambahan oleh manusia dan perburuan liar.
Saat ini hanya terdapat kurang dari 10.000 ekor panda merah di alam liar.
Mamalia kecil itu memiliki peluang bertahan hidup yang rendah – bahkan saat dilahirkan di penangkaran sekali pun – dan mereka sangat rentan pada bulan-bulan pertama kehidupan mereka.
Kebun Binatang Toronto merujuk pada penelitian yang menunjukkan bahwa 60% bayi panda merah tidak mencapai ulang tahun pertama mereka. Kebun binatang ini pada bulan Agustus lalu juga mengumumkan kematian salah satu dari dua bayi panda merah yang lahir di sana pada bulan Juni.
Ibu Roxie, Ginger, meninggal lima hari sebelumnya tetapi Roxie sudah dapat makan sendiri dan merespons perawatan dengan baik, kata Supple.
Stres akibat kembang api pada hari-hari antara Hari Halloween tanggal 31 Oktober dan Hari Guy Fawkes tanggal 5 November, bisa menjadi faktor penyebab kematian ibu tersebut, katanya.
Pemilik hewan peliharaan sangat menyadari bahaya kembang api yang dapat ditimbulkan pada anjing, kucing, kuda, dan hewan lainnya.
Organisasi pencegahan kekerasan terhadap hewan di Skotlandia, Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals, telah mengampanyekan pembatasan yang lebih ketat. Sementara pihak kebun binatang menggunakan insiden tersebut untuk menyerukan larangan penjualan kembang api dan hanya mengizinkan pertunjukan kembang api ringan di depan umum.
Sebuah petisi untuk mengendalikan penggunaan kembang api telah ditandatangani oleh lebih dari satu juta orang dan dikirimkan ke kantor Perdana Menteri Inggris Keir Starmer bulan ini.
Polisi di Edinburgh mengatakan kekacauan pada Malam Api Unggun telah menimbulkan kekhawatiran di kota itu. Sejauh ini lebih dari sepuluh orang telah ditangkap atas berbagai macam tuduhan, termasuk menembakkan kembang api ke arah petugas polisi dan perilaku anti-sosial lainnya.
Menteri Keamanan Masyarakat Skotlandia, Siobhian Brown, mengatakan ini adalah tahun pertama pemerintah setempat melarang penggunaan kembang api di wilayah tertentu. “Sekarang hal ini menjadi kebijakan yang harus diambil oleh pemerintah Inggris,” tambahnya. [em/jm]
Forum