Tautan-tautan Akses

Kedubes AS di Afghanistan Peringatkan Kemungkinan Serangan Ekstremis Terhadap Perempuan


Kedutaan Besar AS di Kabul, Afghanistan. (Foto: dok).
Kedutaan Besar AS di Kabul, Afghanistan. (Foto: dok).

Kedutaan Besar AS di Kabul, Afghanistan, memperingatkan bahwa kelompok-kelompok ekstremis sedang merencanakan serangan terhadap beragam target, namun khususnya perempuan.

Peringatan itu tidak secara spesifik menyebut organisasi-organisasi apa yang merencanakan serangan-serangan tersebut. Peringatan tersebut muncul sementara Taliban dan para perunding yang ditunjuk pemerintah Afghanistan untuk kali pertama berdialog dalam usaha mengakhiri perang yang telah berlangsung puluhan tahun.

Taliban sendiri membantah mereka termasuk di antara kelompok-kelompok itu. “Taliban tidak memiliki rencana melangsungkan serangan seperti itu,” kata juru bicara kelompok pemberontak itu, Zabihullah Mujahid kepada Associated Press, Jumat (18/9).

Menurut peringatan Kedubes AS yang dikeluarkan, Kamis malam, perempuan-perempuan yang menjadi sasaran tidak hanya pejabat pemerintahan namun juga para pekerja sipil, termasuk guru, aktivis HAM, pegawai swasta dan pegawai pemerintah. Kedubes tersebut tidak merinci lebih jauh, termasuk sesegera apa serangan itu akan terjadi.

Taliban selama ini dikecam keras terkait perlakuannya terhadap perempuan selama lima tahun memerintah. Kelompok itu tidak membolehkan anak perempuan bersekolah dan perempuan bekerja di luar rumah mereka. Pemerintahan Taliban berakhir pada 2001 setelah koalisi pimpinan AS menggulingkan rezim garis keras itu karena perannya dalam melindungi al-Qaida, yang bertanggung jawab atas serangan teroris 11 September di AS.

Salah seorang perempuan perunding perdamaian yang ditunjuk pemerintah, Fawzia Koofi, ditembak bulan lalu di Afghanistan. Aktivis yang gencar membela hak-hak perempuan tersebut selamat namun mengalami cedera serius. Ia bahkan menghadiri pembukaan perundingan perdamaian pekan lalu. Taliban membantah telah mendalangi aksi pembunuhan tersebut.

Amerika Serikat mengatakan, salah satu kelompok ekstremis paling berbahaya yang beroperasi di Afghanistan adalah sebuah organisasi yang berafiliasi dengan ISIS. Organisasi yang bermarkas di bagian timur Afghanistan itu bertanggung jawab atas sejumlah serangan baru-baru ini. Afiliasi ISIS ini telah menyatakan perang terhadap kelompok minoritas Muslim Syiah dan mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan keji terhadap mereka. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG